tag:blogger.com,1999:blog-9718245050761726002024-03-14T01:50:04.422+07:00Just a story about us ...Di sini cerita tentang keluarga kecil kami, yang masih membangun pondasi-pondasi keilmuan dalam hidup,setiap kata adalah yang dirasa,setiap detik adalah apa yang mungkin terencana dan terlaksana, inilah kisah antara batas mimpi dan nyataummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-71785652445926110262015-12-21T20:56:00.000+07:002015-12-21T20:57:54.978+07:00UMMI JUALAN PULSA<div>
<br /></div>
<div>
Wooooow ini perdana sekali si ummi resmi membuka warung sendiri. Awalnya karena merasa diri ini, kok bisa ya marketingin barang - barang orang, tapi kok ya ga dapet untung apa - apa, ga pamrih juga sih, tapi kok ya merasa ga begitu jadi orang 'berarti' karena ga dianggap kerjanya. haha sarua wae atuh pamrih. Ada keinginan untuk jualan ini itu, kanan - kiri tetangga udah pada kreatif punya jualan dari yang mulai produk sendiri sampe reseller. Lucu ga lucu juga sih kalo jualannya sama, lebih ke ga enak. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
coba teliti kebutuhan orang sekitar apa dan apa yang belumm ada, yap! ternyata pulsa listrik dan pulsa hp, belum ada, tanpa cang cing cong, cung.... langsung gerak cari info , dan akhirnya bisa jualan pulsa, Alhamdulillah sampai sekarang sudah berjalan kurang lebih 5 bulan, kalau dari data jumlah orang yang membeli tidak seberapa, tapi karena kebanyakan tetangga, dan sebagian besar masuk dalam kategori customer yang loyal, Pemasukannya ga bisa dibilang sedikit, Alhamdulillah bisa ditabung.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lalu mas tersayang, bilang cobba aja ikut Paytren, nah apa sih itu Paytren ...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Panjang Euy!</div>
<div>
Coba Cek di www.paytren.co.id</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pokoknya Paytren menjawab berbagai kebutuhan anda...</div>
<div>
dari mulai berbagai pembayaran, pengisian pulsa, dll</div>
<div>
<br /></div>
<div>
dan lebih penting lagi lebih berkah karena keuntungan perusahaannya 100% diinfaqan </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ingin ikut Paytren?</div>
<div>
Contact Me:</div>
<div>
BBM :58D81250<br />
<br />
www.treniuym.com/ID1864</div>
<div>
<br /></div>
ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-68527678209404990282015-12-21T20:20:00.001+07:002015-12-21T20:20:54.996+07:00Menjadi Bunda PreneurEntah desakan hidup yang bagaimana sehingga seorang sricandra menjadi begitu berhasrat untuk menjual ini itu, mungkin diri ini lelah saat menghadapi tanggal tua hidup terasa susah (jiaaaah, lebay), mungkin diri ini lelah saat masuk mall hanya bisa liat - liat saja ( emang!), mungkin diri ini lelah, tak ada uang jika mau jajanin orang (betul!)...<br />
<br />
ah lelah wae ...<br />
<br />
Ting!<br />
<br />
Tapi hasrat jualan begitu menggebu justru di usia mendekati 30 ( 22 sih sebenernya )<br />
<br />
Sementara ini sih masih tahap pemula, untung tak seberapa, lumayan agar tak terasa papa di tanggal tua menengah ke sana...<br />
<br />
insyaAllah inilah awal langkah ...<br />
<br />
Ingat tentang Rasulullah mengajarkan bagaimana cara berniaga agar syar'i dan berkah<br />
teringat saat seperti ini lah gelar sarjana berguna, berdagang dengan ilmu yang nyata ...<br />
Thank you mamah bapak, sudah sekolahkan ananda, agar di rumah tetap berkah tak sekedar ibu rumah tangga biasa, terima kasih Yayang mas tercinta, sudah membantu segenap materi dan jiwa, agar istri tak cuma nonton drama korea saja di rumah (adeeeuh jadi inget So Ji Sub jeung Lee Min Hoo )<br />
<br />
Alhamdulillah pemasukan jadi bertambah<br />
Mamah Ummi jadi bisa jalan - jalan lagi (apa sih?!)<br />
<br />
doakan ya biar berkah dan laku ...<br />
<br />
Ya Allah Muliakan lah jalanku<br />
sesungguhnya ada cita - cita luhur di balik ini<br />
<br />
(So serieeeus)ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-69364358273693546822015-12-21T20:06:00.003+07:002015-12-21T20:06:49.805+07:00Apa SALAHnyaApa salahnya Memberi,<br />
Salah memberi jika tidak ikhlas<br />
salah memberi jika mengharap pamrih<br />
<br />
Apa salah Menerima,<br />
Salah menerima jika penuh harap<br />
harap mendapat yang lebih dari harapan<br />
harap mendapat yang tak sesuai balasan<br />
<br />
Allah Maha Tahu segala sikap dan isi jiwa<br />
Allah lebih tau dari sekedar tangan kiri yang tersembunyi<br />
saat tangan kanan mu memberikannya...<br />
<br />
Akan selalu ada kecewa kala hati penuh harap<br />
dari manusia yang sama seperti diri ini penuh alphanya<br />
<br />
<br />
Depok penuh rindu dan harap pada belahan jiwa,<br />
harapan akan cinta<br />
<br />
<br />
<br />
<br />ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-68174811946785090232015-05-10T13:18:00.001+07:002015-05-10T13:18:09.638+07:00Unseen Love<br />
Melihat sisi cinta...<br />
Melihat sisi wajah ...<br />
Melihat sisi hati ...<br />
dan<br />
Kulihat aku hanya sendiri<br />
<br />
Seperti lagu melankolis<br />
samar hanya suara syair tangis<br />
nadanya menghibur<br />
Tapi menyimpan duka dalam suasana<br />
<br />
Kulihat aku di sana<br />
sendiri<br />
sendiri<br />
sendiri<br />
sendiri<br />
sendiri<br />
sendiri<br />
sendiri<br />
<br />
<br />
Dalam setiap detik melangkah kaki<br />
kutemukan sepi<br />
Mulut berbicara<br />
Tapi tak ada telingan menjadi temannya...<br />
<br />
Hanya angin lalu yang menghembuskan<br />
<br />
dan kembali sunyi ...<br />
<br />
<br />ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-49850804384559530662014-09-05T19:06:00.000+07:002014-09-05T19:06:17.005+07:00Ketika orang bicaraMulutmu hari mau mu, mungkin demikian kata yang tepat, dari mulut bisa datang ilmu bisa pula fitnah yang menyelesaikan di dunia hinges akhirat, ga nya bung juga sih ya kali mat pembuka dengan apa yang saya maksudnya dalam tulisan ini, aaaaah Naon sih...<br />
<br />
sejak kecil saya Alhamdulillah Hidup dalam kondisi yang tidak kekurangan tidak pula berlebihan, yah pas pasan lah nyaaaa.... Tapi walau begitu tidak semua nya serba mudah, tidak pula terlalu sulit, walau pun saya juga seorang wanita nu 'sagala hoyong' , tapi selalu penuh perhitungan, tidak semata mata menginginkan sesuatu atau terpengaruh orang lain.<br />
<br />
Alhamdulillah , baik kondisi keluarga saya di kampung mau pun kondisi keluarga kecil kami, dalam segi ekonomi selalu mengalami perbaikan, Alhamdulillah ya Allah, diberikan suami yang insyaAllah shaleh, pekerjaan keras, dan sayang pada keluarga, walau pun pendiem nya minta Ampun....<br />
Saya tanamkan pada diri saya dan anak-anak bahwa uang hanya lah alat kita untuk Ibadah, walau pun kondisi ekonomi kita semakin membaik kita tetaplah rend ah hati, tidak malu ketika orang lain mampu mempunyai sesuatu yang baru, tapi kita belum punya, selalu berpikiran prioritas yang mana yang harus didahulukan....apa kah itu sangat penting, penting atau tidak penting...kita tetaplah orang sederhana seperti dulu..<br />
<br />
tapi, hati dan diri saya tiba tiba terusik, ketika orang lain ikut campur akan kondisi kami, atau anak anak yang belum punya mainan ini itu...ketika kami belum bisa beli ini, bukan berarti kami tidak mampu, tapi karena kami jelas belum punya uang, wakakakakka<br />
Dan ketika kami belum mampu membeli ini dan itu, suatu waktu mampu memberi untuk orang lain, bukan berarti kami mengambil barang yang bukan hak kami untuk membeli hadiah...<br />
<br />
Ahhh, saya terlalu sensitif, atau tersinggung karena merasa dianggap miskin harta....???<br />
<br />
Sabar lah hati...<br />
Sabar lah hati ...<br />
Sabar lah hati ...<br />
<br />
Apa kah diri ini sedang merasa tersinggung dan terdzolimi....<br />
<br />
Ya Rabb ... Jaga lah diri ini dari mulut yg berbicara dengan sia sia dan hati yang suka mengumpat<br />
<br />
ahhhh....tapi diri ini hanya manusia biasa<br />
<br />
Jika kami diremehkan dengan harta<br />
Dibanding banding kan kondisi anak anak kami<br />
Diumpat dibelakang kami<br />
<br />
.....<br />
.??????.<br />
<br />
<br />
<br />ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-46928620833216263322014-06-10T04:29:00.001+07:002014-06-10T04:29:35.842+07:00Do'a Ibu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-wmfPyRSgN0w/U5YnLlwHpHI/AAAAAAAAAuY/xE1C7ZHX0To/s1600/rais4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-wmfPyRSgN0w/U5YnLlwHpHI/AAAAAAAAAuY/xE1C7ZHX0To/s1600/rais4.jpg" height="320" width="218" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Ya Allah Engkau telah
Anugerahkan kepadaku, seorang putra yang membanggakan, yang derai tawanya akan
menjadikan hidup ini bahagia. Yang tangisnya menggetarkan hati, meluluhkan
segala kelelahanku untuk segera menyambutnya. Yang tiap gerak – geriknya selalu
ingin kuamati, sehingga lupalah segala hal yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Lindungilah dirinya dari
segala marabahaya. Jangan biarkan ia terjerumus dalam lembah dosa. Peliharalah
ia, penuhi keutuhannya bahkan sebelum ia meminta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Ya Allah, apabila suatu
saat ia sedang sendirian, temanilah ia, sehingga ia tidak lagi merasa kesepian
dan sendiri. Apabila ia sedang sedih dan gundah, jadilah Engkau tempatnya
mengadu. Jangan biarkan ia sendiri dalam kesedihannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="PT-BR">Apabila Engkau mengijinkan ia menjadi ternama, jagalah ia. </span><span lang="EN-US">Arahkan jalan hidupnya, jadikan ia seorang hamba yang selalu
mengingat-Mu, jangan biarkan ia terlena dalam gemerlapnya kehidupan dunia yang
fana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Apabila suatu saat ia melakukan kesalahan, maafkanlah ia, mudahkanlah
urusan hidupnya. </span><span lang="EN-US">Jangan Engkau benci dirinya sehingga
membuat-Mu kemudian meninggalkannya. </span><span lang="FI">Tetaplah bersamanya, bimbinglah ia kembali ke Jalan-Mu. Bahkan, apabila
berulang kali melakukan kesalahan, aku mohon iringi langkahnya, sehingga ia
tersadar, bahwa ia berada jauh dari jalan kebenaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Ya Allah, apabila ia Engkau
takdirkan menjadi salah satu di antara mereka yang berjalan dengan
cahaya-Mu, rendahkanlah hatinya. Jadikan ia jauh dari kesmobongan. Jagalah ia
agar selalu menjadi manusia pilihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Apabila ia mempunyai kelemahan, berikanlah kepadanya penolong yang
membantunya mangatasi kelemahannya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Apabila ia memiliki kelebihan, berikanlah padanya rekan yang seimbang,
sehingga ia dapat saling belajar, dan terhindar dari kecurangan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Ya Allah diriku tak bisa memberinya apa – apa, selain do’a dan harapan –
harapan yang begitu tinggi. </span><span lang="SV">Maka,
jangan biarkan ia mendengar do’aku ini, sehingga ia merasa terbebani. </span><span lang="FI">Biarlah ucapanku ini menjadi rahasia
antara Engkau dan aku saja ...<o:p></o:p></span></div>
ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-2803663358058415132014-06-10T03:31:00.001+07:002014-06-10T03:31:10.502+07:00RaisAlhamdulillahi Robbil Alamiin,<br />
Pada hari Sabtu Tanggal 19 April 2014 Pukul 16.02<br />
Telah Lahir melalui persalinan Sectio Caesar, Putra kedua kami,<br />
yang kami beri nama:<br />
<br />
ILMAN RAIS AKBAR MUSLIMIN<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-HO-dD7pL8jk/U5YZMQS5yrI/AAAAAAAAAuA/srGf6GmUs30/s1600/rais2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-HO-dD7pL8jk/U5YZMQS5yrI/AAAAAAAAAuA/srGf6GmUs30/s1600/rais2.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
Someday, kami berharap Rais tumbuh menjadi pemimpinn besar yang memimpin dengan Ilmu,<br />
Ini do'a kami dalam namamu<br />
<br />
Selamat datang Rais shaleh, Selamat menjadi kakak ya Mas Rayhan ...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-mj-JXT4a-dk/U5YZaUpH_GI/AAAAAAAAAuI/DqejGrkmjWI/s1600/rais3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-mj-JXT4a-dk/U5YZaUpH_GI/AAAAAAAAAuI/DqejGrkmjWI/s1600/rais3.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<br />ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-14532898363223412172014-06-10T03:11:00.004+07:002014-06-10T03:11:42.941+07:00Sapaan Cinta<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: FI;">“Kalian”, kata Rasulullah “Tak mungkin mampu mencukupi kebutuhan semua
orang dengan hartamu. Oleh karena itu, cukupilah mereka dengan wajahmu dengan
gembira dan watak yang manis” [HR. Al
Hakim]<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Waktu berdentang panjang, tanda waktu tak lagi malam. Di sana seorang istri
menunggu dengan senyum terindah, hidangan terbaik, pakaian terwangi. Suamipun
hadir di peraduan tidak lagi senja, tapi malam yang kian larut, melarutkan
sekian juta orang untuk tak lagi berjalan di ujung jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: FI;">”Aku lelah sayang ingin istirahat”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Kata ini begitu sederhana, tapi memiliki makna panjang bagi seseorang
disudut ruang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Istrimu, bukan ingin sekedar melihatmu. </span><span lang="FI" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: FI;">Tapi juga ingin melihat senyummu, walau sekedar sapaan. Lebih dari itu,
kadang tuntutan untuk sekedar didengarkan, berdiskusi tentang hari yang dilalui
masing – masing, menjadi kesekian deret baris tak penting. Yang penting adalah
seberapa besar harta yang bisa dipersembahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: FI;">Bukan, bukan itu. </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Bukan materi yang menjadi
tolak ukur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Lama, jika semakin lama. Seorang suami mebiarkan istrinya terdiam, tak lagi
banyak bicara dan keluar kata dari mulutnya ketelingamu. Maka akan kau dapatkan
dia membuka hijab lebar, jarak pemisah dari setiap kisah. Hijab yang lebih
panjang sebelum kamu menikahinya. Maka dia akan semakin besar membuat benteng
pemisah, sehingga semakin merasa tidak aman ketika berada di sisi seorang
kekasih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Dia menjadi merasa aman justru ketika bersms ria dengan temannya, dia
justru bisa tertawa ketika bisa menerima telpon dari sahabat lamanya. Sementara
smsmu berisi kata2 hambar, sekedar izin keterlambatan, bahkan untuk sekedar
menerima telpon keluhan pun jadi tak begitu penting ketimbang menghadapi ribuan
masalah di kantor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Memang, banyak sekali hal tak penting yak ingin dibicarakan dan didengar
oleh seorng istri pada suaminya, pun sebaliknya. Namun hal tak penting ini
sangat penting bagi tumbuhnya rasa cinta, kenyamanan, bahkan kepercayaan yang
mungkin menjadi penghalang tumbuhnya pengkhianatan....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: SV;">Komunikasi yang terbangun, bukan komunikasi cinta. Melainkan hanya sekedar
pemenuh kebutuhan semata.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-6431607129853873142013-06-03T19:18:00.002+07:002013-06-03T19:20:25.087+07:00Easy Listening!Tiba-tiba saya mewek cireumbay, saat tak sengaja melihat anak-anak menyanyikan lagu ini, di B Channel, ohhhhh this is lovely, terutama bukan syairnya tetapi bagaimana tatapan anak-anak yang menyanyikan lagu itu, dan tatapan para ibu saat melihat dengan bangga dan terharu melihat putra- putri mereka penuh harap, sama seperti makna lagu itu...just read and sing it!<br />
<br />
<b>Que sera sera</b><br />
<br />
When I was just a little girl<br />
I asked my mother what will I be<br />
Will I be pretty<br />
Will I be rich<br />
Here's what she said to me<br />
<br />
Que sera sera<br />
Whatever will be will be<br />
The future's not ours to see<br />
Que sera sera<br />
<br />
When I was just a child in school<br />
I asked my teacher what should I try<br />
Should I paint pictures<br />
Should I sing songs<br />
This was her wise reply<br />
<br />
Que sera sera<br />
Whatever will be will be<br />
The future's not ours to see<br />
Que sera sera<br />
<br />
When I grew up and fell in love<br />
I asked my sweetheart what lies ahead<br />
Will there be rainbows day after day<br />
Here's what my sweetheart said<br />
<br />
Que sera sera<br />
Whatever will be will be<br />
The future's not ours to see<br />
Que sera sera<br />
<br />
Que sera sera<br />
Whatever will be will be<br />
The future's not ours to see<br />
Que sera sera<br />
<br />
What will be, will be<br />
Que sera sera...<br />
<br />
<br />
#saya juga tak tahu siapa penyanyi aslinya...ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-9017182568734252452013-06-03T19:07:00.000+07:002013-06-03T19:12:03.690+07:00Apakabar Dunia?Apakabar dunia? Dunia yang mana yak?<br />
hagz hagz 😃😓. Tentu saja dunia di bumi tempat aku berpijak...tsahhhhhh pisan.<br />
<br />
Alhamdulillah, sekarang kami sudah menempati rumah kami, kurang lebih hampir setengah tahun kami menghuni rumah di Alam Persada Village. Meski banyak komplain atas <span class="Apple-style-span" style="-webkit-composition-fill-color: rgba(175, 192, 227, 0.230469); -webkit-composition-frame-color: rgba(77, 128, 180, 0.230469); -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.296875);">kualitas dan kondisi bangunan, yangggg kadang bikin darah tinggi saat hujan datang.</span><br />
Alhamdulillah; kondisi lingkungan nya mendukung perkembangan rayhan. Karena rata-rata warga di komplek perumahan kami adalah keluarga muda, yang tentunya anak - anaknya memiliki rentang usia yang tidak terlalu jauh dengan rayhan.<br />
<br />
Rayhan juga terlihat senang karena punya banyak teman baru, saya juga senang karena punya teman baru ibu-ibu muda, Alhamdulillah, semoga ini awal keberkahan bagi keluarga kami. Meski aksesnya tidak terlalu di pusat kota, tetapi sejauh ini kami tidak memiliki kesulitan yang berarti, sekolah rayhan meski sulit untuk dijangkau angkutan umum, masih bisa dijangkau dengan diantar motor, jarak ke kantor Abi pun tidak jauh beda saat masih di rumah kontrakan dulu.<br />
<br />
Sayangnya Abi masih harus on job training ke Jepang, sehingga kadang saya merasa takut saat malam di rumah berdua dengan rayhan. Abi sayang cepat pulang dengan sehat dan selamat 😘😍😉... , membawa oleh-oleh jiaaaaaaah 😜😝<br />
<br />
Banyak PR buat kami dalam "mengisi" dan "melengkapi" rumah, jadi sekarang rumah ksmi masih terlihat seluas lapangan futsal #lebai .<br />
Barangkali ada yang mau menyumbang (?)<br />
Dengan ikhlas dan tangan terbuka kami menerimanya ... 💢👊❕zedaaagh<br />
#ngomongsamaatap<br />
<br />
<br />ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-37031406987846288712012-11-17T22:20:00.000+07:002012-11-17T22:22:01.862+07:00Skul cool<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-zPk57MpAatI/UKeip3yz2qI/AAAAAAAAAGE/iPpUDTtxhm0/s1600/r1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-zPk57MpAatI/UKeip3yz2qI/AAAAAAAAAGE/iPpUDTtxhm0/s320/r1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sejak abi dinyatakan harus berangkat training ke Jepang selama enam bulan, saya dan rayhan pun harus di deportasi ke Kuningan. Pasti pada nanya ngapain juga pake pulang kampung segala, selain ceuk bahasa sunda na mah '<b><i>borangan</i></b>' , apa pula itu, suami tercinta pun '<i><b>keeungeun</b></i>' meninggalkan saya berdua rayhan saja di rumah baru. Saya juga punya niat khusus pulang kampung agar rayhan punya banyak teman di kampuang umminya, juga bisa ikut sekolah- sekolahan. </span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Alhamdulillah meski tingal katanya di kampung. Di desa saya di kadugede kuningan ada playgroup dan PAUD, kualitas fasilitas mungkin jauh dari fasilitas sekolah - sekolah di kota besar tapi dari pola pendidikannya tidak kalah jauh, bahkan bagi rayhan terkesan <i>home</i>y, karena memang tempatnya di rumah dan mushola.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8_ATrqpJbIc/UKekvQ4_YLI/AAAAAAAAAGM/jj6_ZeENKXE/s1600/child.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="246" src="http://3.bp.blogspot.com/-8_ATrqpJbIc/UKekvQ4_YLI/AAAAAAAAAGM/jj6_ZeENKXE/s320/child.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br />Hari pertama sekolah rayhan masih malu - malu dan sering kali rewel dan merengek pada saya. Tetapi dua minggu kemudian rayhan sudah berbaur dengan teman - temannya bahkan ia termasuk anak yang supel dan manja pada gurunya, rayhan sudah mau baris dan mengikuti aktivitas kelas. </span><br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">sampai saat ini saya masih ikut rayhan di kelas menunggui, yaaah hitung2 belajar bagaimana menjadi guru ...</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">soal biaya, jangan bandingkan dengan biaya playgroup di kota-kota besar, di sini rayhan hanya mendaftar lima belas ribu rupiah saja, sudah termasuk majalah mewarnai, seratus ribu untuk dua pasang seragam harian dan olahraga, setiap kedatangan membayar seribu rupiah, muraaaaah ya. Enaknya hidup di kampung ...</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-5yXUHSC_TlU/UKemG5QMTBI/AAAAAAAAAGU/Z3NJbUcZi6g/s1600/rm1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="http://1.bp.blogspot.com/-5yXUHSC_TlU/UKemG5QMTBI/AAAAAAAAAGU/Z3NJbUcZi6g/s320/rm1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><b><i>So far</i></b>, saya suka dengan sekolahnya rayhan ...setelah sekolah perkembangan psikososial dan motoriknya jauh berkembang, dari rayhan yang tadinya suka galak sama teman sebaya sekarang mau berbagi, dari rayhan yang tadinya tidak mau main permainan yang menantang sekarang jauh lebih berani, rayhan juga sopan pada siapapun, dia selalu menyodorkan telapak tangan untuk bersalaman ...Alhamdulillah, selain itu rayhan mulai mampu berbicara dan mengikuti ucapan - ucapan, semoga kemampan wicaranyapun semakin berkembang ...<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">.</span></span></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"><i style="background-color: white; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; margin: 0px; orphans: 2; padding: 0px; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Rabbi hablii min ash-shalihiin ...</i></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></span></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<blockquote class="tr_bq">
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #666666; font-family: 'Lucida Grande','Lucida Sans Unicode',Verdana,sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 1.5em; margin: 0px; orphans: 2; padding: 0px; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span dir="rtl" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="font-size: x-small; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا</b></span></span></span></div>
</blockquote>
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #666666; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 12px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 12px; orphans: 2; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="color: black; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="color: black; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><i style="font-style: italic; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></i>Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. </span></span></div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: 'Lucida Grande','Lucida Sans Unicode',Verdana,sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 1.5em; margin: 12px 0px; orphans: 2; padding: 0px; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: black; margin: 0px; padding: 0px;">(Al-Furqan: 74)</span></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
</blockquote>
ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-11250747824543285402012-11-17T21:11:00.003+07:002012-11-17T21:11:40.371+07:00New Home<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-swM4nOwFpho/UKea11ZlEYI/AAAAAAAAAF0/F7_qzc6nhxU/s1600/rumah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-swM4nOwFpho/UKea11ZlEYI/AAAAAAAAAF0/F7_qzc6nhxU/s1600/rumah.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"> <span style="font-size: xx-small;">Penampakan rumah kami di Tanah Baru - Depok</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Alhamdulillahi robbil Alamin, setelah menunggu berbulan –
bulan, akhirnya rumah Avicenna, yang bukan sekedar blog bisa terlihat wujudnya,
dan secara resmi kami tidak lagi disebut kontraktor. Tetapi meskipun katanya
hidup menjadi kontraktor itu begitu berat, rumah kontrakan kami di margonda
begitu memberikan kenangan yang dalam (cieeeeeeeeeeeeeh).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kenangan apakah itu??? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kenangan pertama adalah di rumah yang saya sebut rumah hijau
karena bercat hijau inilah kami menyemai cinta membangun rumah tangga dari
tangga ke nol, bagaimana kami setelah beberapa hari menikah langsung berpisah
jauh dari kedua orang tua, dengan tak punya kasur dan kompor pun, hingga yang
tadinya ke mana – mana harus jalan kaki dan naik angkot juga kadang bis kota,
mengandalkan bajaj dan KRL, bisa boncengan bertiga. Alhamdulillah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kenangan, karena<span>
</span>meninggalkan jejak – jejak cinta. Tetangga adalah saudara terdekat, dan
setelah empat tahun mereka benar – benar seperti saudara. Ibu dan Bapak
kontrakan yang sudah seperti orang tua bagi kami, kadang saat saya ga masak ibu
selalu tiba-tiba ada di belakang pintu dapur membawakan semangkok sayur sop atau
sayur asem betawi, saat saya terbaring sakit ibu juga ngomelin saya “kalo sakit
tuh bilang – bilang jangan diem aja” dengan gaya cerewet betawinya yang khas,
sambil terus kasih obat dan ngerokin badan saya yang masuk angin. Ibu dan Bapak
seringkali mengajak rayhan main dan mengendongnya sehingga kerinduan rayhan
pada nenek-kakek dan eyangnya terobati, kami memanggilnya nenek-kakek depok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Setiap kali ke warung lukman ke warung mpo ida rayhan selalu
di sapa ramah, jajan ke baso idaman<span>
</span>bahkan beli mainan di mang agus depan sekolah selalu dapet potongan
harga. aaaaah, saya begitu rindu, atau mungkin saya begitu berat dan melankolis
beradaptasi dengan lingkungan baru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Aaaaah, saat akhirnya meninggalkan rumah itu pun saya tak
kuasa meneteskan air mata</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tapi ini adalah hidup, jatuh cinta pun pengennya orang lain
terasa ngontrak di bumi. (naooooooooon)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Masa dari ribuan hektar tanah di bumi ini kami ngontrak
terus ya,,,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Saya pun teringat dengan hadis yang menyebutkan ada 3 unsur
fisik yang membentuk keluarga sakinah: pertama adalah rumah yang luas, kedua
tetangga yang baik, lalu terakhir kendaraan yang nyaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Insya Allah semoga Allah selalu memberkahi rumah kami dan
lingkungan di mana kami tinggal, tempat kami tumbuh tua dan tumbuh kembang anak
– anak kami. Aamin yra.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Yaaah, tetapi berhubung abinya rayhan ditugaskan ke Jepang,
kami sekeluarga belum remi menempati rumah, hanya barang – barang saja yang
baru menempati. Walau masih dikejar-kejar cicilan selama limabelas tahun (kekepindompet),
rasanya lega tidak menempati rumah berstatus kontrakan, semoga Allah memberikan
kami kekuatan untuk melunasi KPR dan memberkahi selalu keluarga kami.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-23565265148324303502012-06-12T23:04:00.001+07:002012-06-12T23:25:23.409+07:00Ibu dan Jalan Cinta<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><i>Sedang kangen mamah, dan menemukan tulisan ini di dalam bingkai cerita dalam sebuah file lama ...</i></o:p><br />
<o:p><i><br /></i></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><b><i>Bandung, Desember 2007 ...</i></b></o:p><br />
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
Saya mengenal wanita ini sepanjang hidup,
sepanjang saya melangkah, sepanjang jalan. Dan beliau menemani langkah ini
dengan cinta. Cinta yang tulus, tanpa asa, tanpa ragu, bahkan meminta balas
atas sekian puluh ribu tetesan keringat cinta yang mengalir dalam tubuh ini.<br />
Dialah ibu, Mama, wanita yang telah melahirkan dan membesarkan saya. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
Seseorang yang banyak menginspirasi
saya.menginspirasi dalam segala hal, Sayang saya baru menyadari semua yang mama
lakukan adalah sesuatu yang baik untuk
saya sekarang ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
Sejak kecil mamah sangat sedikit merasakan kasih sayang dari orang tua
terutama sang ibu, sejak berusia kurang dari satu tahun,mamah sudah harus
terpisah dari ibu kandungnya, sang ibu yang diharapkan bisa membesarkan penuh
kasih dan sayang, mengajarkannya kelemah lembutan wanita, tata krama seorang
wanita, kesabaran, kelembutan, memasak, menjadi tempat berlindung kala
bersedih. <span lang="SV">Itu semua tidak mama
temukan. Begitu yang saya tahu dari cerita Mama, Ema Buyut, dan Nenek yang
merupakan sang ibu dari mamah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
Saya pun merasakan bagaimana mamah begitu
sulit membangun itu semua kendati sudah menikah dan mempunyai anak seperti
saya. Tidak seperti ibu – ibu lainnya, Mamah tidak pintar memasak, beres –
beres rumah, merawat suami. Dan itu sedikit banyak mempengaruhi saya yang juga
jadi tidak terlalu pintar memasak. Tapi bukan berarti mamah tidak pernah
memasak. Mamah selalu memasak untuk kami, hanya saja tidak sehebat ibu2
lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
Saat saya kecil mamah sering mendongengkan
cerita-cerita yang mengandung semangat, termasuk cerita bahwa saat kecil, mamah
sering kali cemburu jika main ke rumah temannya. Iri Karena saat ke rumah temannya, di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">sana</st1:place></st1:city> ada ibu si teman yang sedang mempersiapkan
sarapan berangkat sekolah, sementara mamah saat itu karena malu, pura - pura
bilang bahwa dia sudah sarapan, padahal sebenarnya belum. Dan Mamah hanya bisa
berdiri dekat pintu, tanpa berani mengganggu adegan anak dan ibu di depan
matanya itu. Saat bercerita ini, mamah sambil memasak makanan untuk saya ^^, dan
saya tidak bisa membayangkan sederas apa tangis mamah saat itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
Kehidupan soliter sejak kecil yang mamah
lewati membuat beliau tumbuh menjadi sosok yang terlihat lembut dari luar namun
memiliki pendirian yang sangat kuat dan sedikit terlihat keras. Dalam
keterbatasan dan lingkungan keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren
tradisional, mamah termasuk yang bersikeras untuk bisa melanjutkan sekolah formal.
Hingga akhirnya beliau bisa menjadi guru dan menjadi pegawai negeri sipil. Saat
itu, di zamannya menjadi guru dan menjadi seorang PNS adalah hal yang hanya
bisa dilakukan oleh orang – orang yang memiliki latar belakang ‘normal’,
normal dari keluarga yang lengkap orang tuanya, normal dari segi pembiayaannya
dan normal segala – galanya. Meski saat itu Abah berkecukupan, mamah tetap
berkeyakinan bahwa pendidikan adalah salah satu modal terbesar dalam menjalani
hidup ini, dan itu terbukti hingga akhirnya Abah tidak lagi sejaya dulu, mamah
adalah satu – satunya dari tiga anak Abah yang bisa hidup dengan keringat
sendiri, dan satu satunya anak abah yang bisa melanjutkan studi formalnya sampai
tingkat S1.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
Untuk menuju S1 pun bukanlah sesuatu yang
sangat mudah bagi mamah. Sejak lulus SPG [Sekolah Pendidikan Guru] mamah mulai
mengabdikan diri di daerah Bekasi, dan di sanalah beliau mendapatkan seseorang
yang kemudian kelak saya panggil Bapak. <span lang="FI">Suami pilihan mamah, dan untuk itu mamah menolak pilihan keluarga. </span><span lang="SV">Sebuah keputusan besar, karena mamah baru
bertemu beberapa kali dengan Bapak, dan kemudian memutuskan dengan cepat untuk
menikah. Ada sebagian besar keluarga yang menyayangkan hal ini. Namun mamah dan
Bapak tetap berjuang membuktikan bahwa mereka bisa menjalani kehidupan keluarga
walau dengan kondisi yang sederhana. Dan itu terbukti hingga terlahir saya dan
adik. Kendati mamah tidak pandai mengurus keluarga, Bapak saaat itu sangat
sabar mengajarkan mamah segala hal termasuk memasak. Mamah memang tidak pintar
memasak, namun beliau pintar dalam hal lain, menjahit, menanam dan merawat bunga,
membuat keterampilan apapun, beliau bagi saya ibu yang kretaif selalu punya
banyak ide untuk menuangkan keterampilan dalam hal apapun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Mamah
berjilbab sejak SD, dan saat mengajar di bekasi tahun 80-an, mamah satu diantara
dua orang guru yang berjilbab di sana. Hampir mamah di ancam akan dipecat jika
tetap berjilbab, namun beliau memang keras, selama itu itu sesuatu yang benar,
kenapa takut untuk diperjuangkan, dan perjuangan itu membuahkan hasil, hingga
sekarang semua orang bahkan guru diwajibkan untuk berjilbab dalam dinas mengajarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Mamah
dan Bapak memulai kehidupan rumah tangga dari nol, saat menikah mamah membantu
bapak untuk bisa kuliah lagi di S1, sebelumnya SPG hanyalah sekolah yang setara
SMA. Untuk menambah uang belanja, apapun mamah lakukan sepulang mengajar,
membuat baso colok [cilok], membuat bunga
- bunga kertas, hingga saat tujuh belas agustusan menjadi rutinitas bagi
saya membantu mamah membuat bendera untuk dijual, saat itu satu tiang bendera
dijual seharga dua ratus rupiah. Sangat senang bisa melihat mamah tersenyum
saat semua benderanya laku terjual. Saya pun sempat menjual produk – produk
mamah, lontong, cilok, bahkan es yang dijual keliling ke murid – murid SMP yang
sekolah siang di dekat rumah, yah walaupun akhirnya sebagian jualannya malah
saya makan. ^^.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Sebagai
seorang guru, mamah adalah guru yang sangat disukai oleh murid – muridnya, ini
terlihat saat keluarga kami pindah dari bekasi ke kuningan, hampir tiga truk
lebih yang mengantarkan kami ke kuningan, itu terjadi sepuluh tahun lalu, dan
saat setahun lalu mamah untuk pertama kalinya ke Bekasi lagi, di sana masih banyak
murid – muridnya yang juga teman – teman saya saat SD yang merindukan beliau,
masih mengagap beliau ibu. Sampai saat ini saya selalu kebagian kekerenan mamah,
kalo jalan sama mamah terus ketemu murinya jadi kebagian diciumin tanagn sama
anak – anak [Hihihi, kebawa artis].<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Waktu
kecil saya sering kali iri dengan hal ini, kadang saya merasa mamah lebih
peduli pada muridnya. Dalam banyak hal. Karena dulu daerah tempat kami tinggal
masih jarang guru mengaji, malam harinya mamah mengajar ngaji juga. Saya
menjadi salah satu murid terbandelnya, terbandel karena selalu tidak menuruti
nasehatnya. Ini saya anggap sebagai hukuman buat mamah, karena mamah tidak
pernah memberikan nilai maksimal atas prestasi saya mengaji. </span><span lang="FI">Bahkan saat SD pernah beberapa kali mamah
menjadi wali kelas saya. Tidak satu kalipun saya mendapat peringkat pertama. Selalu
skak sampai peringkat 2 atau 1.2 [peringkat satunya ada dua orang, dan saya kebagian
peringkat 1 yang ke 2]. Padahal saat kelas 6 saya pindah ke Majalengka [waktu
itu hanya saya seorang diri yang tinggal bersama nenek dari Bapak] saya
langsung memperoleh peringkat ke satu. Mamah seolah tidak pernah mau terlihat
ada nepotisme di kelas, bahkan saat kelas 4 saya pernah dapet lemparan sepatu
Mamah saat ngajar, hehe kalo ini gara - garanya saya over akting di kelas
ganggguin temen dengan nyanyi yang lumayan memekakan telinga. Mamah memberi
tahu saya ”kalau kamu mau terlihat lebih pintar, cari guru lain, jangan mamah!”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Saat
saya berantem, atau dibuat nangis, bahkan jatuh dari sepeda, Mamah ga pernah
membela saya. Mamah justru balik memarahi saya, walaupunn tangannya sambil
ngobatin pake obat merah. Katanya kalo jadi anak tuh jangan manja, lagian
bandel sih.Sejak itu saya jarang lagi bilang kalo saya abis berantem, atau
jatuh, takut diomelin. Kadang saya iri juga sama teman yang bisa ngadu kalo
berantem sama saya [walaupun dia yang salah], dan ibunya malah ngomelin saya.
Namun itulah yang saya syukuri saat sudah sebesar ini, cara mamah mendidik saya
untuk tidak mudah cengeng dan menyerah membuat saya lebih bisa mandiri dan ga gampang cengeng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Hingga
hari itu pun tiba, hari dimana mamah terlihat sangat lemah. Mamah harus menelan
pil pahit. Bahwa sang suami yang selama ini dipercayainya seratus persen untuk
menimba ilmu di S2, ternyata menikah lagi dengan wanita lain, saat tahu sang
suami sudah membohongi selama kurang lebih empat tahun dan mempunyai dua anak
dari penikahan itu. Tidak hanya bagi mamah, pukulan ini datang juga bagi saya
dan adik bahkan keluarga besar dari pihak keluarga Mamah. </span><span lang="SV">Hari – hari yang bagi saya menyebalkan, karena
mamah terlihat linglung, sering menangis, dan melamun, bahkan semakin sering
shalat, pagi malem, siang, hingga kadang lupa menyiapkan sarapan untuk kami. Sebelum
berita itu terbongkar, selama empat tahun mamah mencari cari dimana keberadaan
bapak yang sesungguhnya, hingga lembaran rupiah pergi tak ada ujungnya menacari
suami tercinta.Rumah tangga yang mereka bangun sampai seusia 20 tahun terkoyak,
rumah tangga yang dibangun dengan perjuangan dari tangga ke nol, rumah
tangga yang membuat bapak bisa kuliah sampai S2.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Mamah
semakin kurus, karena selain harus memikirkan persoalan rumah tangganya, beliau
harus memikirkan pula bagaimana cara membesarkan dan membiayai kami. Sejak
menikah lagi, bapak jadi tidak fokus pada mamah dan kami. Saya yang sudah tahu
bagaimana hak dan kewajiban suami dari buku dan ustadz, mulai menanyakan hal
ini pada mamah. Saya bertanya , ”Mah, kenapa ga cerai aja, teteh kasian sama
mamah, setidaknya status mamah jelas, dicerai tidak, dinafkahi pun tidak”, saat
itu meski bertanya seperti ini , sebenernya saya tidak rela hal ini
terjadi, atau pun tidak mampu
membayangkan seandainya mamah menikah lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Dan
mamah memberikan jawaban yang bagi saya ini sesuatu hal yang membuat saya harus
tetap bertahan untuk beliau ”Karena kalian, mamah tidak mau kalian merasakan
hal yang sama mamah rasakan waktu kecil, setidaknya meski kita tidak sering
ketemu bapak, kalian tidak punya orang tua yang bercerai”, lihat! Demi kami,
demi anak – anak yang lebih banyak menuntut, melawan, bahkan sering kali membuat
hatinya sakit dan matanya basah. Tidak jarang setiap kali saya pulang ke rumah,
satu persatu barang mamah, anting, gelang, cincin, bahkan sampai rak piring,
hingga mesin jahit yang selalu membuat saya bisa pake baju baru di jual untuk
biaya kuliah. Dan mamah tidak pernah menyesali itu selama itu bisa membuat
pendidikan saya dan adik berlanjut, hingga ia berharap kami tidak mengalami kisah
hidup seperti beliau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Dan
mamah tidak perlu waktu lama untuk bangkit, tahun 2005 mamah memutuskan untuk
memilih kuliah lagi, dahulu mamah sempat melanjutkan sampai D2. Banyak yang
menentang keputusan mamah untuk kuliah, dari keluarga, bapak sendiri, bahkan adik
saya. Ini karena saat itu keluarga melihat mamah harus nya mempiroritaskan kami
dulu, dan karena memang biaya yang terbatas. Tapi mamah tidak pernah menyerah.
Halangan yang datang dari adik saya yang masih kelas satu SMA saat itu, dia
sering kali menyembunyikan buku tugas kuliah mamah saya, merobek buku tugas, bahkan
sampai menyembunyikan skripsi mamah.
Namun mamah yang sebenarnya daya ingatnya sudah tidak semuda dulu, mempunyai
semangat belajar yang tinggi. Jam sebelas malam, saat pulang ke kuningan, sering
saya liat mamah belajar sampai jam dua. Lalu shalat malam sampai subuh. Sejak
saya kecil apalagi saat ini mamah selalu rajin tilawah, shaum sunah, dzikir,
shalat tahajud. Hal yang paling saya senang saat pulang kampung. Saat orang
lain merasa pulang kampung menjauhkan dirinya dari amalan yaumiyah, karena keluarga
yang belum paham atau jauh dari teman – teman yang berkecimpung dalam dawah,
saya justru merasakan pulang kampung adalah saat – saat saya bisa mengupgrade
keimanan saya, karena jika saya tidak shalat malam atau keliatan ba’da magrib
nonton TV mamah bakalan nyeret kaki saya, atau ngomel – ngomel sampe saya
bangun dari tempat tidur dan kursi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Mamah
adalah seorang pemeblajar. Pada siapun, kapanpun, dimanapun, apapun beliau
pelajari. Saya dan adik sering kali jadi tempat konsultasi mamah, kendati sebenernya
saya bisa matematika gara – gara digurui beliau, mamah selalu bertanya tentang
rumus-rumus matematika yang sekiranya bakalan cocok dikasih ke muridnya.untuk hal
ini adik saya yang paling sabar melayani segala keingintahuan mamah, soalnya
kadang saya pengen mamah cepet ngerti. Saat kuliah mamah konsultasi tentang
ekonomi, gimana ini, gimana itu. Belajar menjahitpun beliau tahu dari muridnya
saat di Bekasi dulu, beliau tidak segan – segan bertanya jika memang tidak
tahu. Inilah yang membuat teman – teman kerja dan bahkan tetangga sangat
menyayangi mamah, bahkan beliau selalu
bertanya sama muridnya yang masih SD. Mamah bilang ”Ga semua yang kita tahu itu
adalah keahlian kita, sering nanya teh, kalo ga tahu, karena kalo kita tahu
dari yang ahlinya apalagi diidiridhoi dari yang tahu untuk ngasih ilmu ke kita,
ilmu kita akan lebih bermanfaat”. Bahkan saat mamah baru punya hp, mamah banyak
nanya ga ketulungan, ini gimana, caranya gimana, dan semakin lama saya semakin
belajar untuk bisa sabar pada mamah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Dan
...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Meski
terseok –seok untuk bisa lulus S1,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Akhirnya
dua tahun lalu mamah lulus tepat waktu. Siapa yang menyangka mamah yang usianya
sudah empat puluh empat tahun itu bisa lulus S1. Bahkan dosennya pun menyangsikan bahwa mamah diliat
dari segi biaya maupun dukungan sangat kurang. Dan mamah memang selalu
meyakinkan saya selama kita rajin shalat dan berdoa Allah akan selalu mempermudah
langkah kita, meski rintangan itu menutupi penglihatan kita. Mamah membuktikan
itu pada kami, pada keluarga besarnya. Banyak hikmah setelah mamah lulus S1.
Bapak meski tak seperti dulu lagi, jadi lebih sering perhatian pada keluarga,
bahkan sertifikasi guru yang baru saja diikuti mamah adalah buah dari
keyakinannya untuk bisa melanjutkan pendidikan di usia senja. Kadang saya malu,
saya yang masih muda masih sering ngeluh dengan ulah – ulah dosen yang ngasih
nilai C pada KHS saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Mamah
tetaplah seorang ibu yang cerewet, tapi mamah ga pernah cerewet kecuali,jika
saya pake qur’an kecil yang katanya ’nyenet’ [Bikin mata pusing] dan Shalat.
Selebihnya kalaupun saya ga masak, ga nyuci piring, ga nyapu rumah, mamah tidak
mempermasalahkan, tapi katanya khan kalo kita mau ibadah harus bersih dan
bertenaga Teh. Yah itu mah sama aja, jadilah saya mengerjakan semua hal itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI">Sampai
saat ini saya tidak pernah takut bakalan ’nyasar’ di Bandung, karena saya yakin
mamah dengan segala apa yang ia miliki dan dengan apa yang beliau lakukan, selalu
mendoakan saya untuk segera lulus dan menjadi manusia seutuhnya. Kalo bukan
karena beliau yang begitu kuat, gigih berjuang, sabar menyayangi kami anak –
anaknya mungkin kala jatuh kala lemah kami akan memilih untuk berhenti saja
dari perjuangan ini, egois memikirkan kepentingan pribadi karena toh masa depan
ini untuk saya bukan untuk orang lain. Mamah mengisnpirasi dan lebih dari itu bagi
saya beliau adalah pilar dan pondasi untuk menembus masa depan yang masih
begitu abtsrak. Dengan benteng kasih sayang dan do’anya saya bisa melihat masa
depan ini dengan perspektif yang jelas, dan ingin lebih jelas lagi kala bisa
melihat mamah tersenyum kepada saya yang memakai toga dan mempersembahkan
ijazah S1. </span><span lang="SV">Menjadi seseorang
yang lebih baik di masa depan ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Mamah
adalah Jalan cinta ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Jalan
bagi saya untuk bisa berbakti, mengabdi, Jalan bagi saya menemukan Cinta yang
sesungguhNya, dan jalan bagi saya untuk menuju Jannah-Nya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Seorang
anak sekaligus wanita yang terinspirasi oleh wanita yang telah melahirkannya ....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Ibu
...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Betapa
pengorbanan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Dan
keyakinanmu dalam berjuang <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Turut
menjadi pelita<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Dalam
sadar langkahku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Semoga
kau tak menjadi lilin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Yang
menerangi sekitarnya dengan membakar dirinya sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV">Aku
ingin tetap bersamamu hingga ujung usiaku ....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-75624300599934093362012-06-12T22:54:00.002+07:002012-06-12T22:54:17.123+07:00Fall in LOVE<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-OhuAzIZH2DU/T9dmCagSYWI/AAAAAAAAAFI/o8sCk9K2tcg/s1600/25.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-OhuAzIZH2DU/T9dmCagSYWI/AAAAAAAAAFI/o8sCk9K2tcg/s320/25.jpg" width="212" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Aku jatuh cinta</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Tidak pada dunia dan segala isinya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Tidak pada langit dan angkasa raya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Tidak pada bumi dan apa yang tertanam di dalamnya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Tidak pada laut dan penghuninya</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Aku jatuh cinta padamu</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">yang tercipta di Rahimku dengan keRahiim-an Nya </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Dalam langkahmu yang menggetarkan seisi dunia</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Dalam tidur-tidur lelapmu yang memimpikan memeluk bumi mengarungi laut dan samudera ...</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Dan sebelum aku jatuh cint</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">a padamu,<br />aku terlebih dahulu jatuh cinta pada ia yang bersamaku menghadirkanmu ...<br />Dan lebih dari itu,aku Cinta pada Ia yang menghadirkan cinta di antara kita, Ialah ALLAH SWT, Tuhan Kita</span>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-64013436206400843672011-11-25T21:03:00.002+07:002011-11-25T21:26:37.884+07:00Kisah Lalu<blockquote><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">Ditulis kembali, pertama pada 31 juli 2009 ....</span></i></blockquote><br />
<blockquote style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Di surga nun jauh di sana.</i></span></blockquote><blockquote style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-rYml43mhvmo/Ts-eXCqB9rI/AAAAAAAAADs/qqviE5CWVK8/s1600/surga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-rYml43mhvmo/Ts-eXCqB9rI/AAAAAAAAADs/qqviE5CWVK8/s320/surga.jpg" width="320" /></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dua orang anak bermain bersama. Bermain bola. Berlari ke kanan dan kekiri. Memakan makanan apapun yang mereka suka.Bermain apapun yang mereka mau ...</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Di samping halaman tempat mereka bermain, berdiri sebuah istana megah nan cantik.Istana kecil yang diberi Tuhan untuk mereka tinggal.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak: Dik, udah dong mainnya ...</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adik: Ah kakak, ayo main lagi ...masa kalah sama adik, kak...</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak: Kakak, kan capek dik...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adik: Yah, kakak payah nih ...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu karena tak sanggup menemani adik yang terus bermain, sang kakak kembali ke istana.</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">....</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">kringgg..kringggggggg....</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">suara telpon berdering, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak berteriak dari dalam istana, memanggil adik ke dalamnya</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Adikkkkkkk! ada telpon dari Bunda"</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Si adik tergopoh - gopoh, menuju arah sumber suara Kakaknya.</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Alhamdulillah ada telpon dari Bunda, apa kata Bunda kak?"</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Walau tampak tertegun dengan wajah sedih, Kakak tampak sangat antusias bercerita</span></blockquote><blockquote><a href="http://3.bp.blogspot.com/-XmqbNCiZMA8/Ts-ejF4HgOI/AAAAAAAAAD0/E01_bgAyWAI/s1600/telpon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-XmqbNCiZMA8/Ts-ejF4HgOI/AAAAAAAAAD0/E01_bgAyWAI/s320/telpon.jpg" width="320" /></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Bunda barusan telpon, dia kangen sama kita, dik" </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Si Adik tersenyum riang sambil lompat - lompat</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Aku juga kangen bunda...plokk ..plok ..plok, tapi mengapa Kakak tampak tak bahagia</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak berusaha menutupi kesedihannya walau tak bisa </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Kakak sedih, tapi bahagia dik..."</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Si Adik tetap bingung, ia tak mengerti mengapa Kakak menangis tapi dia bilang bahagia</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Aku masih kecil kak, pakailah kata - kata sederhana, seperti usiaku'</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bunda, sudah sangat rindu bertemu kita, tapi Allah menyuruh kakak menemani Bunda sebentar saja, agar mengajarkan Bunda tentang sabar dan syukur, Agar mengajarkan Ayah tentang Cinta dan Pengorbanan"</span></blockquote><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Ce3DbyxsQpI/Ts-jRaYYXAI/AAAAAAAAAEU/39czJyOy1Zk/s1600/bayi+main.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="305" src="http://3.bp.blogspot.com/-Ce3DbyxsQpI/Ts-jRaYYXAI/AAAAAAAAAEU/39czJyOy1Zk/s320/bayi+main.jpg" width="320" /></a></div><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adik tetap bingung, dengan kata - kata Kakak</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Dik, Allah Tuhan kita, ingin kakak membangunkan istana untuk Ayah dan Bunda di Surga"</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Si adik mulai sedikit mengerti ...tapi tetap ada raut bingung dalam wajah mungilnya</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Kalau begitu aku bantu kakak membangun istana di surga ya, biar cepat selesainya, aku juga kan sayang Ayah dan Bunda"</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak memegang lembut tangan adik, sambil menatapnya dengan lembut...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Adik,adik tidak usah membantu kakak mebangun rumah di surga, bantulah Ayah dan Bunda membangun rumah di dunia fana, rumah yang memproduksi bahan2 bangunan istana kakak di surga"</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adik menangis dalam pelukan Kakak </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"tapi aku,,hiks... aku ingin temani kakak juga...nanti siapa yang temani aku main bola? hik ..hik...hik"</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak berusaha menghapus air mata adik dengan sentuhan lembut tangannya</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Kakak akan menunggu adik main bola bersama, adik tidak akan sendiri karena akan hadir adik2 kita kelak bermain bola di sana, temanilah Ayah dan Bunda,jadilah anak yang baik di sana...sayangi Ayah dan Bunda, Saudara, dan teman - teman, jadilah orang yang berakhlak baik dan berguna bagi dunia dan akhirat.... Kelak kakak akan menunggu adik datang bersama Ayah dan Bunda di Istana kita di Surga"</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adik mulai paham ....dan mengangguk</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Baik kakak...aku paham..aku janji jdi manusia yang taat beribadah untuk Tuhan kita, jadi anak yang shaleh untuk Ayah dan Bunda, jadi manusia yang berakhlak mulia,"</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak tersenyum bahagia'</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Bagus!Adik yang baik!...Janji?!" sambil mengulurkan jari kelingking pada adik</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Janji!!!!!" mengulurkan balasan kelingking Kakak...lalu berpelukan sangat lama....</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak lalu kembali ke dalam istana,</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sementara adik, masuk ke dalam kereta kencana buatan surga, bersiap menuju bumi menemui Bunda</span></blockquote><blockquote><a href="http://2.bp.blogspot.com/-rJzenz0mqPU/Ts-es8Zj7cI/AAAAAAAAAD8/lsfFLR6o370/s1600/bayi+kereta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-rJzenz0mqPU/Ts-es8Zj7cI/AAAAAAAAAD8/lsfFLR6o370/s320/bayi+kereta.jpg" width="269" /></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Bunda....aku datang...sambut aku ya Bunda..."</span> </blockquote><blockquote><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Di Dunia fana...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Istana Surga.</span> </i></div></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Aku melihat Bunda sibuk bermain pet society pagi – pagi sekali jam 04.35...(Rajin sekali ya Bunda), setelah selesai menelponku saat shalat tahajud tadi, sepertinya tangan bunda gatel sekali ingin memainkan Pet Society. Pet nya, Fadi.H2..sudah lama tidak di urus, karena jaringan internet yang sangat lambaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttt..</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pagi itu,,meski bermain pet society sambil menunggu adzan shubuh…Tiba – tiba Ayah melemparkan sesuatu ke Bunda.Ih, sebel main lempar – lempar aje, emang bola! Wah Bunda bahagia sekali, Ayah membelikan Testpack untuk Bunda...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Aku tahu mengapa Ayah baru memberikan testpack pagi – pagi</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">,,,HA HA HA HA,,,</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ayah tahu Bunda sangat tidak sabaran untuk hal ini. Belum seminggu yang lalu Ayah membelikan Bunda testpack, dan beberapa menit setelah ada di tangan Bunda, Bunda langsung pergi ke kamar kecil. Ya iyalah...masa ya iya dong...ngga kedetect tau! Lagi – lagi kala itu Bunda kecewa, meski sudah terlambat seminggu PMSnya (kata Bunda), </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">padahal minggu - minggu itu Bunda berfeeling terus akan dapat anak kembar (Bunda memang over confidence alias narsis). Belum lagi selama empat bulan yang lalu, hampir setiap dua minggu sekali Bunda meminta Ayah membelikan testpcak.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jadilah Ayah K.A.P.O.K!</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kata Ayah ”Bisa – bisa uang kita abis buat beli testpack tiap hari” </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Makanya mending ayah umpetin sampai waktu yang tepat.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sebelum shalat shubuh,</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bunda terlihat ke kamar mandi ...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dengan hati – hati membuka bungkus testpack berwarna biru. Benda yang sudah tak asing lagi untuk mendeteksi keberadaaan adikku.</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kulihat Bunda sebenarnya sudah sangat pasrah sekali, ia tak berani melihat hasilnya lebih lama, setelah yang terlihat satu garis </span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">....</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Di tunggu</span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">1 ...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">2 ...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">3 ...</span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Nah ...nah ..nah ...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Satu garis lagi muncul ...tapi samar ...fffiuhhh</span></blockquote><blockquote><a href="http://3.bp.blogspot.com/-9szPhiZ8Efc/Ts-fZPwjMBI/AAAAAAAAAEM/SbCL0SPgFyE/s1600/testpack.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-9szPhiZ8Efc/Ts-fZPwjMBI/AAAAAAAAAEM/SbCL0SPgFyE/s320/testpack.jpg" width="320" /></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Meski agak ragu...Bunda terlihat tersenyum bahagia dan terlihat berucap</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">„</span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i><b>Alhamdulillah ...</b></i></span></blockquote><br />
<blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu shalat shubuh dan lanjut dengan tilawah ....</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”Bunda ajarkan shalat, dan tilawah ya nak....lalu..kita main pets”</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Suara kunci ayah terdengar, ayah masuk ke dalam rumah setelah pulang shalat shubuh berjama’ah, meski sok jaim, Bunda tahu kalo ayah berharap hasil dari testpack tadi.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”Sayang,,,hasilnya positif tapi samar ...”</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bunda memperlihatkan testpacknya sambil merajuk ke pelukan Ayah</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”Masa sih? Testpack lagi aja yu ...” Dasar Ayah ...katanya sudah gak punya uang lagi buat beli testpack bukannya bilang Alhamdulillah (kayanya di dalam hati). Aku tahu ayah sengaja memperlihatkan kejaimannya, Ayah takut kecewa seperti bulan – bulan sebelumnya.</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”Sayang, aku pagi ini udah ngajarin shalat, sama tilawah buat anak kita” Bunda tampak laporan sambil tidak berpaling dari layar monitor laptop</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”Sekalian fesbukan juga diajarin ya????” timpal ayah menyindir</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Ahhhh...sayang, kan biar anak kita ga gaptek...aku ajarin juga main pets...lah sayang ngajarin apa?” Bunda melirik ayah, tapi ayah belum berkata apapun hingga ...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Duuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuutttttttttttttttttttttttttt ....</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">(Bauuuuuu! Ayah Jorok!Aku kabur balik ke istana ah)</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”ihhhhhhhhhhhhhhhh,,sayaaaaaaaaaaaaaang,,”</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”Hahahaha, nah itu pelajaran pertamanya, kan kalo ga bisa kentut nanti jadi penyakit..hihihi”</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-1esZvBtjF08/Ts-e63jm76I/AAAAAAAAAEE/5w1ybgHHcUg/s1600/dadh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-1esZvBtjF08/Ts-e63jm76I/AAAAAAAAAEE/5w1ybgHHcUg/s320/dadh.jpg" width="249" /></a></span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adik, temani Bunda ya ...</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Temani ia selama Ayah bertugas di Palembang</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Temani ia hingga ia menemanimu melewati hari – hari dunia fana</span> </blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Temani Ayah dan Bunda dengan cinta dan akhklak mulia</span></blockquote><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ingat Janji kita,</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kakak menunggu di Surga.</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></i></blockquote><div style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><i><br />
</i></div>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com3Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-70917227538974736182011-11-15T16:21:00.002+07:002011-11-15T17:03:37.156+07:00Finally, He's Walking!Greget itu kata saya buat Rayhan, millestonenya yang mundur seperti kelahirannya. Tapi Alhamdulillah DSA nya Rayhan selalu membesarkan hati. Apalagi abinya rayhan seperti juga tidak sabar, ia kadang juga bertanya kenapa rayhan belum bisa ini itu. Dimulai dari ketika orang lain sudah menegakkan kepala, sementara rayhan baru bisa di usia nya yang 4 bulan, rayhan baru bisa berguling dan tengkurap tepat di usia 5 bulan ketika kami baru saja sampai di Depok, lalu merayap dan akhirnya merangkak yang sedemikian lamanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-6A1JOymUJUA/TsIpl20SL0I/AAAAAAAAADc/gtVC_PGgzOM/s1600/rayh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-6A1JOymUJUA/TsIpl20SL0I/AAAAAAAAADc/gtVC_PGgzOM/s320/rayh.jpg" width="320" /></a></div><br />
Saya sendiri sabagai ibu, kadang kesal,apalagi tiap saya bawa Rayhan ke rumah Neneknya, para tetangga seperti selalu membandingkan Rayhan dengan anak - anak yang lain. Sejak saat itu, saya memilih untuk menjawab dengan senyum, saya hanya melihat dari babycenter ataupun KMS online, tentang tahapan yang harus dilewati rayhan, masih dalam batas normal. Meski dalam diam, sering saya sendiri secara sadar melihat perkembangan anak orang lain yang ternyata jauh lebih maju.<br />
<br />
Di rumah, saya sering kali mengomeli abinya Rayhan. Bahwa cobalah berkata positif, dimulai dari berkata 'tidak' pada kemampuan anak kita dengan berkata 'belum'. Tidak, berarti tidak akan ada harapan lagi, sementara 'belum' berarti belum datang saatnya, dan kita diwajibkan bersabar menunggu, sambil menstimulasi. Karena kata-kata positif akan merubah hal negatif menjadi energi. Semakin besar dia akan tau, apakah dia anak yang beruntung atau dia hanya menjadi anak bawang yang tidak bisa melakukan ini itu. Saya jelaskan setiap anak berbeda, ibu bapaknya saja berbeda, orangnya berbeda, kemampuannya pun pasti berbeda. Saya juga ingin membesarkan hati saya, yang seharian menjaga dan mengurus rayhan, jangan sampai saya jadi ikut pesimis dengan kemampuan anak saya sendiri. jangan sampai saya jadi tidak sabar mengurus rayhan karena omongan negatif dari luar diri saya. Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan, dan orang yang pertama harus menerima kekurangan dan merangkulnya adalah keluarga.<br />
<br />
Sejak saat itu abinya rayhan berhenti menanyakan 'kenapa tidak merangkak, kenapa tidak jalan juga', walau sekali waktu saat berkumpul dengan temannya, abi seperti mengeluhkan millestone rayhan. Hati saya sebagai seorang Ibu 'agak'sakit.<br />
<br />
Saya banyak mendengar cerita ada beberapa anak yang menskip merangkak, dari proses merayap. Awalnya Rayhan merayap, baru kemudian duduk, belajar berdiri, dan setelah dilatih dan saya contohkan gaya merangkak Alhamdulillah rayhan merangkak.<br />
<br />
Ulang tahunnya yang pertama rayhan masih terus merangkak, daaaaaaaaaan, merangkak bo.Orang - orang luar yang sepertinya 'ngefans' berat sama rayhan sejak lahir, yang terus memantau kemampuannya rayhan, lama-lama membuat saya sebal, karena dia membandingkan rayhan dengan cucunya atau anaknya.Saya sendiri jadi malas mudik, karena lama - kelamaan sisi negatif saya jadi lebih besar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-pwffzqgw7xI/TsHhAKGg9ZI/AAAAAAAAADM/xafsb-vC0R0/s1600/r2.JPG" imageanchor="1" style="background-color: red; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-pwffzqgw7xI/TsHhAKGg9ZI/AAAAAAAAADM/xafsb-vC0R0/s320/r2.JPG" width="194" /></a></div><br />
Di Depok, setiap pagi saya latih rayhan berjalan, usia 14 bulan rayhan sudah mulai bisa dititah dengan satu tangan, sebetulnya dia sudah bisa melangkah kaki sendiri, tapi dia takut jika saya lepas, meski pegangannya tidak begitu erat. 15 bulan rayhan bisa saya lepas dalam jarak satu meter dan berjalan cepat menuju saya. Kondisi kaki rayhan memang flat, sehingga menyebabkan dia cepat lelah dalam berjalan, namun DSA nya bilang tidak masalah, jika ada kesulitan akan dibantu dengan sepatu khusus.<br />
<br />
Rayhan suka sekali jika di sekelilingnya banyak anak seusianya. Kebetulan rumah (kontrakan) kami berdekatan dengan area sekolah, setiap kali melihat anak-anak yang berlarian main kejar-kejaran, rayhan juga ikut berlari sambil memegang tangan saya. Rayhan juga suka sekali dengan bola dan ring basket, setiap kali lapangan lengang saya ajak rayhan berjalan sambil melempar bola lalu memungutnya kembali. Rayhan terlihat sangat<i> excited</i>.<br />
<br />
Tidak lupa di setiap shalat setiap waktu setiap hari, saya selalu berdo'a, Saya yakin Allah Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk makhluknya.<i> Jika seandainya begitu banyak dosa-dosa kami sebagai orang tua rayhan, menjadi penghalang kemampuan dan tumbuh kembang rayhan, ampunilah dosa-dosa kami ya Rabb, jadikan Rayhan anak yang sehat yang shaleh, yang ahli ilmu dan kebaikan, berikanlah rayhan kemampuan yang baik dalam melewati masa-masa tumbuh kembangnya, jauhkan ia dari goda'an syaithon dan dari orang-orang yang memandangnya penuh kebencian.</i><i><strike>Audzubikalliamtillahi tammatin min kulli syaithonin wa hammatin wa min kulli 'ainin lammah, Allahumma u'idzuhubika wadzurriyatuhu minasyaithonirrojiim... </strike></i><i>Amin YRA.</i><br />
<i><br />
</i><br />
Setiap hari saya browsing pengalaman mommies yang memiliki anak dengan masalah yang sama dengan rayhan. Bukan membandingkan, hanya ingin menenangkan hati, bahwa rayhan normal, rayhan pasti akan mampu berjalan seperti anak-anak pada umumnya. Selain itu saya coba dengan <i>hypnoparenting</i>, saya bisikkan kata-kata positif agar rayhan berani berjalan atau agar rayhan mau makan di telinganya saat ia tertidur lelap di malam hari.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-sil1mpA2zEU/TsHhYtd0CfI/AAAAAAAAADU/0Pd6nHyL1VY/s1600/jalan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-sil1mpA2zEU/TsHhYtd0CfI/AAAAAAAAADU/0Pd6nHyL1VY/s320/jalan.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>H-14 menuju 18 bulan rayhan tiba-tiba berdiri dan melangkah satu meter, dan saat ada tarian di VCD kesukaannya rayhan ikut menari sambil jatuh bangun berjalan, ahhhh meleleh air mata ini. Saya hampir saja akan membawa rayhan ke klinik tumbuh kembang anak. Saat imunisasi di usianya yang 18 bulan, DSA rayhan mengatakan kalau rayhan sehat-sehat saja dan tidak ada tanda-tanda kelumpuhan, rayhan hanya kurang berani. Akhirnya di usia 18 bulan rayhan mulai bisa berjalan mengelilingi rumah, meski kadang masih suka jatuh. Bahkan ke kamar mandi yang saya takut rayhan terpeleset,atau menyusul saya ke luar rumah ke tempat jemuran baju.<br />
<br />
<br />
Alhamdulillah, engkau mengajarkan kesabaran pada ummi nak, teruslah berlatih, nanti kita lari-lari ya ... #Kecup basah rayhan ...Muaaaach.ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com4Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-71783263452709395942011-11-12T22:32:00.000+07:002011-11-13T18:58:39.487+07:00Lagi Rajin BacaDulu (Dulu sekaliiiiii) saya sering membaca buku, kecuali buku kuliah ^____^, satu buku apalagi novel bisa saya baca dalam satu malam. Sekarang? Jangankan buku literatur tebal, novel saja saya tamatkan dalam delapan bulan (lama yak), lebih suka mainin dan baca anak orang (eh?anak saya loh)<br />
Ini nih beberapa buku baru (baru saya baca) dan kembali saya baca ulang.<br />
<br />
<b>1. Cerdas Mengelola Keuangan Keluarga</b><br />
<b><br />
</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-VUq1tpmJYZ8/Tr6QALgflgI/AAAAAAAAACs/OalqLAGCTtI/s1600/cerdas+mengelola.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-VUq1tpmJYZ8/Tr6QALgflgI/AAAAAAAAACs/OalqLAGCTtI/s1600/cerdas+mengelola.jpg" /></a></div><blockquote class="tr_bq">Ini sebenernya layaknya daftar pustaka saya kalo lagi awal bulan, dan akhir bulan, buku ini jadi bahan evaluasi penyesalan saya. Isinya bagus, memahamkan kita tentang apa itu harta dan kekayaan, bagaimana islam memandang harta, bagaimana perempuan dan istri memelihara kekayaan suami dan membantu keuangan keluarga, hingga contoh aplikasi pengaturan keuangan keluarga. Cocok untuk keluarga baru yang baru belajar mengurus keuangan seperti saya. Dulu saya beli waktu masih 'hot from the oven' mau jadi penganten baru, belinya di pameran buku sama teh mela, harganya juga murah meriah lima belas rebuan. Cucok kan? (sama kantong saya yang waktu itu masih jadi mahasiswi)</blockquote><b>2. Energi Cinta untuk Keluarga</b><br />
<b><br />
</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qokDihhiVpE/Tr6PZ9QSguI/AAAAAAAAACc/6BycmmQ1DVI/s1600/energi+cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-qokDihhiVpE/Tr6PZ9QSguI/AAAAAAAAACc/6BycmmQ1DVI/s1600/energi+cinta.jpg" /></a></div><blockquote class="tr_bq">Katanya orang-orang sih cinta dalam pasangan suami istri hanya bertahan 3 tahun, selebihnya kasih sayang. Ya, saya merasakan pudarnya cinta. Alhamdulillah masih cinta sama suami. Yang saya maksud pudar adalah sisi kehangatan yang seperti tergerus waktu dan kesibukan masing-masing terutama setelah fokus lebih banyak beralih ke sang pangeran Rayhan. Buku ini menjadi batere booster energy. Judulnya aja ada kata 'energi'. Kata-katanya sederhana, karena contoh pengaplikasiannya diambil dari pengalaman pengarangnya. Oh, ya pengarangnya kakak kelas saya waktu SMA (kakak kelas angkatan jauh, pamer :p) yaitu Ustadz Adi Junjunan Mustafa. Buku ini menceritakan bagaimana kita membangun energi cinta, kehangatan dengan pasangan kita, dan anak-anak kita, hingga bagaimana kita menyikapi berbagai konflik dalam keluarga. Kerenlah!</blockquote><b>3. Ranah 3 Warna</b><br />
<b><br />
</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-HxDHSwW6gT0/Tr6QOMki44I/AAAAAAAAAC0/hPo7WwD-T8A/s1600/ranah3warna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-HxDHSwW6gT0/Tr6QOMki44I/AAAAAAAAAC0/hPo7WwD-T8A/s320/ranah3warna.jpg" width="216" /></a></div><blockquote class="tr_bq">Kalo yang ini buku sequelnya Negeri 5 Menara. N5M sendiri akan difilmkan, dan launching pada awal 2012. Kalo buku pertamanya sih beli pas rayhan masih in the womb. Dan kayanya sudah diberikan pada si Adik Misbach. Jadi weh, cepet banget bacanya, cuma 2 malem kok. Nah, kalo yang yang ini, saya harus menunggu 8 bulan, kalo bayi udah brojol kayanya, tiap kali mau baca satu lembar pasti tertunda. dan ternyata kalo diniatin, hanya 3 malam ternyata.Hahaha. Ini merupakan lanjutan dari kisah Alif yang berjuang masuk UMPTN, dengan diiringi cemoohan teman-temannya yang tidak yakin ia akan berhasil masuk PTN karena pelajaran yang diikutinya semasa di pondok madani tidak mungkin bisa mencapai soal-soal UMPTN.Ternyata Alif mampu, dengan membuktikan mantranya Man Shabara Zhafira, Siapa yang Sabar dia akan beruntung. Alif mampu melewati rintangan-rintangan hidup selama menyelesaikan kuliah dan mewujudkan cita-cita pergi ke luar negeri ke Kanada. Di sisipi kisah cinta yang dipendam dan akhirnya lambat diungkapkan berakhir ceria dengan hasil yang memuaskan dan membahagiakan bagi Alif dan keluarganya, atas keberhasilan Alif menyelesaikan kuliah. Novel ini memotivasi saya, dan mengingatkan saya bagaimana semangat juang semasa kuliah.</blockquote><b>4. Hafalan Shalat Delisa</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-uS9LP2xOyAE/Tr6RK1XWJNI/AAAAAAAAAC8/yHd1gcfQSNQ/s1600/delisa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-uS9LP2xOyAE/Tr6RK1XWJNI/AAAAAAAAAC8/yHd1gcfQSNQ/s1600/delisa.jpg" /></a></div><br />
<blockquote class="tr_bq">Buku ini sukses bikin saya tersedu-sedu di malam hari, dan merinding mengingat kisah Tsunami Aceh 2004 silam. Kenapa ya dulu pas langsung mendengar kejadian tsunami saya justru tak semerinding ini, bahkan saat di kampus gembar gembor relawan. Buku ini menceritakan tradisi keluarga Delisa dalam memberikan apresiasi bagi anak-anak mereka yang kesemuanya perempuan dalam membaca hafalan shalat, siapa yang sudah berhasil menghafal bacaan shalat akan mendapat hadiah berupa kalung. kali ini Delisa, gadis cerdas berumur 6 tahun yang tinggal di Lhok Nga, Aceh, sedang melewati ujian menghafal bacaan shalatnya. Delisa begitu bersemangat menghafal bacaan shalatnya karena ingin segera memiliki kalung dengan liont D, D untuk Delisa. Diselingin intrik sesama saudara dalam keluarga, kepolosan dan kasih sayang keluarga, cerita ini menjadi begitu sederhana. Sayang saat Delisa hendak selesai diuji bacaan shalat oleh Ibu Guru Nur, Gempa dan Tsunami menghantam Aceh di hari minggu yang cerah. 3 saudara dan Ummi Delisa meninggal di hempas tsunami. Namun Delisa yang berhasil selamat setelah berminggu- minggu tak ditemukan, justru hidup dalam keadaan mengenaskan, kakinya terpaksa harus diamputasi. Delisa tampak tabah dan selalu ceria, ia tak pernah menyesali ketiadaan kakinya, Ia hanya menyesali kebohongannya pada Ummi dan keterlambatannya meminta maaf pada Umminya. Delisa yang akhirnya hanya tinggal dengan Abinya, berjuang membangun hidup kembali dan berusaha mengumpulkan kepingan hafalan shalatnya. Delisa yang ceria dan polos, begitu bersih hatinya, sehingga menjadi sumber inspirasi seorang tentara Amerika untuk menjadi mualaf. Setelah kejadian tsunami itu, ia menjadi begitu sulit menghafal bacaan shalat, berkat bantuan dari seorang relawan Bang Ubai, ia memperoleh kata kuncinya, IKHLAS, jangan berharap karena sesuatu jika melakukan suatu pekerjaan.Hingga akhirnya Delisa berhasil menyelesaikan hafalan bacaan shalatnya dan khusu menyempurnakan shalatnya. Dulu beliin buku ini, sebagai hadiah buat sang suami tercinta, bermaksud agar dibaca, eh ga dibaca-baca, yah, tak baca aja sendiri yak. Buku ini juga dalam proses difilmkan dan akan launching pada Desember 2011 dalam rangka memperingati tsunami Aceh.</blockquote><b>5. Kumpulan Kisah Inspiratif 2 Kick Andy</b><br />
<b><br />
</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-SFPnRHBKocw/Tr6P0x7pGoI/AAAAAAAAACk/J7h0UT2kK6g/s1600/KickAndyKumpulanKisahInspiratif2_mizan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-SFPnRHBKocw/Tr6P0x7pGoI/AAAAAAAAACk/J7h0UT2kK6g/s1600/KickAndyKumpulanKisahInspiratif2_mizan.jpg" /></a></div><blockquote class="tr_bq">Ini adalah buku berisi kumpulan wawancara kick andy dengan beberapa narasumber. Bukunya inspiratif, ada banyak tokoh yang mengispirasi dari mulai Sugeng si pembuat kaki palsu yang ingin membantu banyak orang hingga tokoh reformasi Timtim.</blockquote><br />
<b>6. Anak Sempurna atau Anak Bahagia?</b><br />
<b><br />
</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-TayJ76JobC0/Tr6UQwGyu2I/AAAAAAAAADE/AzYkYf8t9vA/s1600/anaksempurna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-TayJ76JobC0/Tr6UQwGyu2I/AAAAAAAAADE/AzYkYf8t9vA/s320/anaksempurna.jpg" width="211" /></a></div><blockquote class="tr_bq">Buku ini pernah saya baca sebelumnya saat masih jadi ayu ting ting (lho) di kampus, hanya saya baca sekilas sebagai literatur tugas kuliah dan saat menyusun tema islamic sunday di Karisma. Tetapi saat saya baca setelah memiliki rayhan, buku ini menjadi tamparan keras dan evaluasi bagi saya. Buku psikologi parenting ini berisi do and don't dalam mendidik anak kita menjadi sesuai dengan apa yang kita inginkan atau sesuai dengan yang ia butuhkan. Anak menjadi sempurna seperti apa yang kita harapkan tetapi tertekan atau anak menjadi sempurna dengan bahagia. belum selesai baca nih. Lanjooooot! </blockquote><blockquote class="tr_bq"></blockquote>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-6384548022434585702011-11-12T20:31:00.000+07:002011-11-13T09:46:17.320+07:00Ketika Taman Orang Berilmu Hadir<div style="text-align: center;">"<i>Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang diKehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul kepada siapa yang diKehendaki-Nya. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa</i>" (QS. Asy-Syura : 49-50)</div><br />
<blockquote class="tr_bq">Anak adalah anugerah, ia selalu membuat kita tersenyum, dari mulai tangisnya yang membuat seisi dunia bahagia, hingga setiap hadirnya yang meski mungkin semakin besar senyum itu bisa jadi justru tangis. Anak adalah titipan, yang hadir dikarenakan kehendak amanah Sang Maha pemilik, suatu waktu Ia memberi, kemudian hari di saat kita merasa memiliki ia bisa saja diambil kembali. Anak adalah buah hati, hadirnya nya adalah buah dari kisah cinta sepasang manusia yang saling mencintai karena-Nya ...</blockquote>Tepat 3 bulan pasca <i>curratege, </i>Allah SWT memberikan amanah itu pada kami. Meski sebelumnya Mamah mewanti - wanti agar saya istirahat untuk memiliki momongan, karena pasca kuret menurut bidan di kuningan, harus menunggu hingga setahun kemudian. Tetapi hal ini berlawanan dengan opini dokter kandungan saya, saya boleh merencanakan kehamilan setelah masa nifas selesai. Sebagai seorang wanita yang baru saja menikah keinginan untuk segera hamil memang menjadi keniscayaan, apalagi setelah melewati masa kehilangan. Kontrol pasca kuret pun menjadi begitu berat bagi saya, ketika melihat kanan kiri para ibu menggendong anak mereka, atau para suami yang sedang mengantar istrinya memeriksakan kandungan, sementara saya harus memriksakan kondisi rahim yang telah kosong.<br />
<br />
Belum lagi cerita teman - teman yang sebelumnya bersamaan hamilnya ... hal ini menjadi sangat menyakitkan, meski orang tua dan teman - teman yang begitu peduli bersilaturahmi melihat keadaan saya di rumah serta menghibur saya. Apalagi ketika melihat suami, meski dalam diam saya tahu dia pun menunggu, apalagi setiap kali dia mendapat kabar temannya yang baru saja menikah, dalam jangka waktu sebulan langsung dinyatakan positif hamil.<br />
<br />
Dalam kurun waktu 3 bulan, setiap kali bulan datang tak tepat waktu, saya coba untuk mendeteksi keberadaan janin, lagi - lagi hanya satu garis merah. Hingga di akhir penghujung Juni, Allah memberikan amanahnya pada kami. Sayangnya si janin begitu rawan, kandungan saya sepertinya lemah, dalam usia 8 minggu, flek muncul, DSOG menyarankan saya untuk bedrest dan mendunda berhubungan dengan suami, karena dikhawatirkan akan memancing kontraksi dan flek. Dokterpun memberikan penguat kandungan yang dimasukan lewat belakang. Selain itu, karena tidak ingin terulang lagi, saya terus-terusan browsing mengenai pengalaman ibu-ibu yang mengalami hal yang sama, di sana saya menemukan obat bisa mempertahankan kandungan dan menghentikan flek. Subhanallah, atas izin Allah dalam satu hari flek pun berhenti.<br />
<br />
Saya tidak melewati masa ngidam yang berarti, mual muntah saya alami, ya mungkin si janin tau bahwa abinya sedang tugas jauh, di Palembang, sementara saya tinggal bersama Mama di Kuningan. Di kuningan saya tidak menemukan dokter kandungan perempuan, karena pada saat bersamaan dsog perempuan sedang cuti melahirkan, akhirnya saya kontrol dengan dokter kandungan laki-laki di salah satu rumah sakit umum.<br />
<br />
Menjelang hari H ...<br />
H-14 menjelang kelahiran, sejak usia kandungan 7 bulan saya mulai rajin senam hamil, sesuai yang dianjurkan dokter, meski sering kontrol kandungan ke dokter, saya juga termasuk yang rajin kontrol ke bidan di desa, karena rencana saya untuk lahir normal, suami pun sedang off dari pekerjaannya, dan sepertinya sengaja untuk menyaksikan proses persalinan putra pertama kami.<br />
<br />
Ya ampun, kok bahasanya resmi nian ya boooo....<br />
hahaha, ga pa pa lah ... mumpung masih 'sehat'<br />
<br />
H-7 makin deg-degan, karena satu persatu teman - teman yang bersamaan hamil melahirkan, di kampung saya, melahirkan normal adalah suatu yang keharusan sepertinya, sehingga tampaknya melahirkan secara sesar adalah sebab-akibat dari ketidak patuhan si ibu hamil yang melawan pantangan, sesar adalah musibah.<br />
<br />
H-1 Suami mulai bertanya-tanya. kapan anak kita lahir, saya sendiri berusaha optimis,akan bisa lahir normal, mengingat posisi janin yang bagus, berada di bawah dan sudah masuk pinggul.<br />
<br />
H+1 hingga H+10, saya sendiri mulai khawatir, selain khawatir karena harus melahirkan sendiri, suami harus kembali ke tengah hutan, teman saya yang juga melewati hari H-nya bisa melahirkan normal, mamah pun mulai bertanya-tanya, bahkan tetangga, saya?saya diam, tapi berusaha untuk menutupi kecemasan, jalan pagi saya rubah jadi lari pagi, bahkan mengepel lantai pun jadi begitu sering, demi memancing jalan keluar di calon baby. Rasa-rasanya sih sudah ada mules, tapi mules lemes karena terlalu cape keliling rumah ...<br />
<br />
Kebetulan dokter saya ini sangat sibuk, jika ada jadwal operasi, dia selalu off praktek, dan di saat- saat masa genting beliau susah sekali dihubungi justru di H+10 itu beliau baru bisa dihubungi, dan sungguh bagai petir di siang hari (lebaaay), beliau menyarankan Operasi Sesar, dengan alasan belum adanya pembukaan dan kemungkinan gagal dalam persalinan normal, tidak hanya saya yang kaget bahkan Mama.<br />
<br />
H+10 malam hari, saya seperti orang linglung, tidak bisa tidur, dan ingin menangis, antara ketakutan dogma masyarakat tentang operasi sesar dan takut mati, jujur rasanya pengetahuan agama saya dan kesiapan mental dengan banyak membaca buku kehamilan, justru seperti pudar, saya takut, takut mati, takut kehilangan nyawa di meja operasi, jujur saya tak pernah datang ke rumah sakit kecuali saat kontrol selama hamil ini.<br />
<br />
Mama saya pun mulai bertanya tentang kesiapan mental dan biaya, dan kemungkinan siapa yang akan mengadzankan anak kami seandainya harus lahir sesar tanpa kehadiran abinya, saya tau Mamah khawatir sekali, meski menyuruh saya banyak berdoa siapa tau keinginan untuk segera lahir normal datang besok pagi.Saat beberapa tetangga tau, yang terjadi? mereka menyalahkan saya dan mamah karena memilih kontrol ke dokter, bukannya ke bidan saja, ketika konsultasi ke bidan pun saya disalahkan, beliau bilang kalau dokter memang selalu pro sesar. Ya Allah mengapa tidak ada yang membuat saya nyaman dan tenang, selain hanya Berdo'a pada Allah dalam sujud panjang saya di malam itu.<br />
<br />
Malam terpanjang dalam hidup saya,<br />
Saya tidak mau membuang waktu, itu yang dalam pikiran saya, saya harus mengambil keputusan, anak saya harus lahir dengan kondisi postterm, lewat waktu, waktunya tinggal seminggu lagi dan itu tepat 42 minggu. Saya sudah keburu kecewa pada dsog saya karena tidak memberikan pilihan induksi, dan mengusahakan normal terlebih dahulu. Saya pun konsultasi pada bibi-tante saya, yang seorang dokter, tentang kemungkinan saya bisa melahirkan normal, ternyata beliau pun dulu melahirkan normal lewat induksi, saya pun berusaha mencari opsi melahirkan di cirebon, yang memungkinkan bisa induksi terlebih dahulu, tapi sebelum itu saya harus konsultasi pada dokternya, ternyata hari sabtu minggu di rumah sakit tersebut libur, akhirnya atas rekomendasi Bibi saya memutuskan untuk merencanakan kelahiran lewat induksi di sebuah RSIA di Bandung.<br />
<br />
Setelah sebelumnya saya membaca pengalaman para bumil yang berhasil lewat induksi pada dokter tersebut, segera tanpa pikir panjang pagi harinya saya memesan mobil carter atas bantuan Andhin teman SMA saya (Terima kasih dhin) dan mengajak mamah bersiap2 ke Bandung, itu adalah keputusan tercepat dalam masa genting, para tetangga seperti menyayangkan kepergian saya, mereka malah menakut-nakuti saya akan operasi sesar. Hey!!!! saya justru sedang berikhtiar ingin normal ibu-ibu!!, seorang Paraji, yang suka membantu memijit saya selama kehamilan pun akhirnya ikut juga, kebetulan beliau masih saudara. Dan saya seperti seorang wonderwoman (beneran!!), karena nasib dua ibu setengah baya pun bergantung pada keberanian saya. Sementara di sisi hati terdalam lainnya saya pun khawatir dalam perjalan yang 4 jam itu, Kuningan - Bandung, dalam kondisi hamil 41 minggu, saya khawatir melahirkan di tengah perjalanan. Suami yang harus mendadak saya undang berangkat dari Palembang ke Bandung pun menyarankan mencari bidan terdekat di tengah perjalanan jika ada tanda-tanda ingin melahirkan.<br />
<br />
Berita kelahiran, satu persatu, tidak lagi ingin saya dengar, saya tidak ingin putus asa dan menyurutkan langkah saya untuk melahirkan normal, dengan penuh kesabaran dan do'a.<br />
<br />
Sesampai di Bandung, Kakek dan Nenek, langsung menyambut kami dengan banyak pertanyaan, saya tidak tau ada langkah dan rencana apa di kemudian hari, sehingga putra kami tercinta ini ingin sekali lahir di tempat Umminya menuntut ilmu dan dididik penuh cinta oleh Kakek-Nenek Uyut nya.<br />
<br />
Mamang saya (Suami Bibi yang dokter) yang juga seorang dokter serta kakek ikut mengantar kontrol pertama saya pada dokter H, yang ternyata teman kuliah S3 Bibi dan yang juga membantu persalinan anak-anaknya.<br />
<br />
Saya ceritakan dan keluhan saya tentang niat saya untuk melahirkan normal lewat induksi karena di kota saya disarankan untuk operasi sesar:<br />
<br />
Dokter : Ah ini masih bisa normal kok ayo kita periksa<br />
Saya : Alhamdulillah dok ...<br />
Dokter: Coba kita periksa (sambil mendekatkan alat usg), ini sama dokternya dikasih vitamin Q ga<br />
Saya: (Yang merasa semangat minum semua vitamin dari dsog), minum dok, Nutrimama!<br />
Dokter: Bukan, maksudnya Alqur'an, sudah khatam belum?<br />
Saya: Jlebbbb!!!<br />
Dokter:Ini suaminya kemana?<br />
Mamah: Sedang tugas di luar pulau dok, tapi sekarang sedang dalam perjalanan menuju RS<br />
Dokter : Pantesan, jarang <i>ditengok</i> kayanya nih<br />
Kami: Tersenyum setengah ketawa (membenarkan)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-eZLxkcKwxFI/Tr5zhFTD8OI/AAAAAAAAACE/EBefuTsuBHU/s1600/CTG1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-eZLxkcKwxFI/Tr5zhFTD8OI/AAAAAAAAACE/EBefuTsuBHU/s320/CTG1.jpg" width="320" /></a></div><br />
Hari itu juga saya di CTG, di ruang CTG mas ternyata sudah menunggu, Alhamdulillah<br />
dan menurut dokter kondisi bayi dalam keadaan baik. Dokter menyuruh saya dan suami bersabar dan berdo'a, serta mengkhatamkan alqur'an, hal yang luar biasa adalah kami diberi VCD Murrotal. Serta resep untuk sesering mungkin induksi alami. (hahaha %&%&*&$$&)<br />
<br />
Di rumah Nenek-Kakek, Bibi ikut membantu saya dengan semacam metode akupunktur untuk memancing bukaan, sekaligus setiap waktu mengontrol bukaan. Induksi alami? Rasa nya seperti sudah mual (wkwkwk), ini jadi serasa menyakitkan, rasanya seperti selalu ada kontraksi setelahnya, tapi tiap diperiksa tidak juga da bukaan.<br />
<br />
Setiap pagi, mas selalu menemai jalan pagi, yang sudah menjadi 'lari pagi',hahahaha, bahkan loncat-loncat, dari mulai jalan perumahan rajawali, sampai lapangan Sabuga pun dilewati ...<br />
<br />
H+14 berita kelahiran lagi, lewat fb, saya berusaha menyembunyikan, karena khawatir mas mulai patah semangat bersabar untuk lahir normal, karena selama rentang waktu menunggu itu menyulut emosi sekali, kadang saya yang meminta menyudahi dan langsung operasi saja, dan mas berusaha menyemangati, kadang sebaliknya justru mas yang tampak mengajak saya operasi saja.<br />
<br />
H+15 Pagi hari di kamar mandi saya menemukan bercak lendir darah, ini pertanda sudah adanya bukaan dan siap melahirkan, dan setelah diperiksa ternyata sudah bukaan satu longgar, seperti saran dokter H, kami langsung meluncur ke RS melakukan Induksi. Setelah sebelumnya menyelesaikan masalah adminstrasi dan CTG.<br />
<br />
Pukul 13.00 Masuk ke ruang OK, dan perawat langsung memasukan sesuatu ke area belakang, yang menyebabkan saya ingin memuntahkan isi perut (ke belakang), setelah itu makan siang, meski menu saat itu enak tampaknya, tapi tidak semua makanan masuk, saya seperti kehilangan selera makan, suster langsung memasukan induksi balon, rasa mulasnya belum seberapa<br />
<br />
Pukul 17.00 pembukaan 4, suster mulai bertanya-tanya mengapa bukaan masih di bukaan 4, harusnya sudah banyak<br />
<br />
Pukul 18.00 merambat ke bukaan 5 longgar, dan suster mulai memasang induksi infus, kontraksi mulai terasa sakit sekali, apalagi suster memecahkan cairan ketuban, wow, rasanya, subhanallah....<br />
<br />
Pukul 20.00, visit dokter, dan lagi-lagi dokter bertanya-tanya kenapa lama ya, saya sendiri mulai merasa tidak ada jeda nafas, mamah dan mas menyemangati dengan menyuruh saya terus memperbanyak dzikir, dibukaan 7 ke 8 yang entah mengapa terus maju mundur karena tanpa saya sadari karena tak kuat menahan sakit saya mengejan sehingga bukaan kembali mundur, saya seperti tak bisa mengendalikan diri, terus-terusan memuntahkan isi perut, seperti tidak ada tenaga lagi, dan rasanya sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit sekali.<br />
<br />
Tengah malam, suara bayi terus bersahutan, ranjang di pinggir saya, bayinya akan lahir, ya Rabb saya mulai patah arang, saya tutup telinga saya dengan radio, agar tak menggentarkan diri... sambil bertanya-tanya dalam hati, kapan giliran saya ... pelan-pelan saya mulai meneteskan air mata kesedihan.<br />
<br />
jam 4 pagi ..mentari semakin memunculkan sinarnya ...<br />
Saya sudah kehabisan tenaga dan nafas, suami mulai khawatir, sementara dokter belum juga visit. Saya sendiri terus-terusan meminta suster memeriksa bukaan, rasanya periksa bukaan sudah tidak terasa sakit lagi dibandingkan rasa kontraksi.<br />
<br />
Jam 6 Pagi, sarapan sudah tidak masuk lagi, saya semakin tidak kuat dengan kontraksi yang semakin hebat, bukaan 9 ... Dokter mulai khawatir<br />
<br />
Dokter: Sri, kok ga maju-maju ya?<br />
Saya: Gimana dok?<br />
Dokter:Satu jam lagi saya harus rapat, kalo ga keluar-keluar juga kita sesar saja ya?<br />
Saya:(masih berusaha ingin normal tapi pasrah dengan rasa sakit)<br />
<br />
Semuanya bingung termasuk suami yang ternyata sudah disodori form operasi, suami yang tidak tega melihat saya tidak kuat menahan sakit, mulai menanda tangani form, sambil melihat kearah saya. Sementara para bidan yang menangani saya terus berdikskusi.<br />
<br />
Bidan 1: Bisa nih<br />
Bidan 2: Kayanya kelilit,tapi bisa kok<br />
Bidan 3: Gunting aja, paling sedikit<br />
<br />
Para bidan mulai menyuruh saya mengejan. Saya yang sudah tidak ada tenaga karena tidak masuk makanan dan terus muntah mencoba mengejan. Ilmu pernafasan dari kelas prenatal sepertinya terbang begitu saja, bidan yang lain mendorong dari perut saya. Sementara para petugas anastaesi sudan\h bersiap mengangkut saya, dan bingung, apakah saya jadi dioperasi atau tidak. Akhirnya saya menyerah ...<br />
<br />
Di ruang operasi ...<br />
Petugas anastesi beraksi,<br />
<br />
Saya: Dok, rasa kontraksinya bis ahilang kan (mulai menyerah sama sakit kontraksi, anehnya setelah selang infus induksi dicopot rasa kontraksinya tidak begitu hebat)<br />
<br />
Dokter: Iya dong, kita tunggu yah 10-15 menit<br />
Dokter: Kenapa ya kok susah lahirnya,<br />
Dokter terus banyak mengajak saya ngobrol, dari mulai kondisi di dalam ruangan sampai gosip tentang Bibi saya yang dibuat-buat bercandaan, dan saya mulai tertidur. Saya benar-benar lelah dan tidak bisa tidur semalaman<br />
<br />
Hingga, suara itu menggema, suara tangis yang membuat air mata haru dan senyum terindah bagi saya, untuk pertama kalinya saya cium putra pertama kami.<br />
<br />
Si bayi ternyata terlilit ari-ari di kedua pundaknya, layaknya orang yang memanggul tas punggung, inilah yang menyebabkan bayi tidak juga turun saat mengejan. Yang saya sesali selama kontrol di Bandung usg hanya menggunakan doppler, bukan usg layar, kemungkinan lilitan terjadi pada minggu-minggu terakhir. Karena mungkin jika dari awal memang ada lilitan saya akan langsung memutuskan Sectio Caesar. Inilah rencana Allah, ingin melihat seberapa besar usaha kami menyambut putra tercinta.<br />
<br />
Dokter: (masih juga menceracau) Pantesan ini mah calon pendaki gunung, kelilit ari-arinya nih ...<br />
<br />
<br />
Sekitar Pukul 08. 40 WIB, Pada Hari Jum'at yang indah, 16 April 2010, Tepat di usia kehamilan 42 minggu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-WlkhqS-z-sE/Tr5z4E3PzKI/AAAAAAAAACM/8pIBSDl2fJw/s1600/Ray+lahir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-WlkhqS-z-sE/Tr5z4E3PzKI/AAAAAAAAACM/8pIBSDl2fJw/s320/Ray+lahir.jpg" width="240" /></a></div><br />
Putra kami yang kami beri nama <i><b>RAYHAN AVICENNA ALFATIH MUSLIMIN</b></i> lahir ke dunia<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq"><i><b>Rayhan</b>: Taman yang harum<br />
<b> Avicenna</b>: Diambil dari nama Ilmuwan muslim Ibnu Sina, berharap rayhan pun secerdas beliau dalam memanfaatkan ilmunya bagi dunia dan islam<br />
<b> Alfatih</b> : Panglima Perkasa Muhammad Alfatih yang meruntuhkan constantinopel menguasai 5 bahasa dan 5 bidang ilmu<br />
<b> Muslimin</b>: Seorang Muslim dan diambil sebagai marga dari nama belakang abinya</i></blockquote><br />
Berharap nanti putra kami menjadi seorang cerdas yang harum namanya di dunia dan akhirat, orang yang berilmu dan memanfaatkan ilmunya bagi kebaikan umat di dunia dan bahagia di akhirat kelak.<br />
<br />
<br />
Allahu Akbar ...<br />
<b><i>Menyejarahlah engkau nak, seperti namamu</i></b>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-p-vnG3VYVO0/Tr50X10rAqI/AAAAAAAAACU/eq-hZSAz_aE/s1600/ray1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="277" src="http://3.bp.blogspot.com/-p-vnG3VYVO0/Tr50X10rAqI/AAAAAAAAACU/eq-hZSAz_aE/s320/ray1.jpg" width="320" /></a></div><br />
(Allah Maha Besar, 6 bulan setelah Rayhan lahir dan kami kembali berkumpul di Depok, Nenek Uyut di Bandung meninggal dunia. Allah, Engkau ingin mendekatkan ikatan darah itu, mengenalkan uyut pada buyutnya, <i>Allahummagfirlahum warhamhum wa 'afihi wa' fuanhum</i>)ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com2Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-25414927704977947042011-11-02T13:09:00.000+07:002011-11-12T23:21:23.395+07:00Sejuta Arif<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Judul di atas saya adaptasi dari sebuah lagu EdCoustic, yang berisi tentang kisah perjuangan jundi – jundi kecil yang harus tergilas kondisi dengan hidup di jalanan, demi sesuap nasi ataupun demi masa depan mereka yang kian tak pasti …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-k3A2Zy0d2BI/TrDeNVbk2WI/AAAAAAAAAB8/3fXZ008UGwE/s1600/arif+kecil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-k3A2Zy0d2BI/TrDeNVbk2WI/AAAAAAAAAB8/3fXZ008UGwE/s1600/arif+kecil.jpg" /></span></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Sejuta Arif[Edcoustic]</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kata-katamu tak sempat lama kan lampu merah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Cepat kau menepi menghitung kepingan rupiah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Arif tak peduli walau panas hujan menerpa</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Untuk sebuah kehidupan</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Anak kecil berlarian dibelantara kota</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bernyanyi dengan alat musik sangat sederhana</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Arif tak peduli masa kecilnya tlah terampas</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bahkan cita-citamu hampa</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Reff :</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sepuluh seratus bahkan seribu</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Seratus ribu bahkan sejuta Arif menunggumu</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Uluran tanganmu</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Demi generasi jauh disana</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pernahkah kau pikir andai kau Arif sebenarnya</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berjuang menepis keangkuhan manusia kota</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Arif tak peduli hatinya terbentur prahara</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bahkan cita-citamu hampa</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Setiap kali bertemu mereka tak jarang saya hanya bisa tergugu pilu, dan terdiam tanpa gerak …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bukan hanya mereka yang berjuang keras di jalanan, kian hari sejak penghujung tahun 2004 saya melihat kota Bandung ini semakin semrawut dengan para pengamen dan pengemis. Dalam perjalanan dari rumah sampe kampus saya bisa enam sampe delapan kali dihibur dan tidak jarang Cuma sekedar menadah tangan demi mendapatkan satu uang logam tersisa di saku tas, atau sela – sela dompet bekas kembalian ongkos sehari yang lalu …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tidak jarang yang beruntung itu mendapatkan logam yang mereka cari, dengan sedikit yang merunduk lemas kala tak satu pun di dalam mobil mengisi gelas aqua plastic dan uluran tangan mereka …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Strategi baru juga rupanya untuk satu tahun belakangan, bahwa para jundi jalanan ini meminta recehan dengan memberikan amplop berisi tulisan “Assalamualaykum wr wb, Punten Nyungkeun bantosan saikhlasna kanggo biaya sakola sareng kanggo emam …” tentu saja dengan tulisan khas gaya mereka sendiri, dan tidak jarang yang ditulis ketikan atau potokopian. Sebenarnya ini salah satu strategi juga, agar para penumpang yang diberi amplop akan merasa gengsi kalo Cuma ngasih uang cepe. Meski kalo menurut analisa manajemen saya, hal itu tidak efektif, sering kali pengen nasehatin, mending pake gelas aja ketimbang pake amlplop, Karena orang dengan mudah menolak saat si adik menjulurkan amplop pada penumpang, selain itu sedikit repot kalo pake amplop, ga efisien waktu … pertama harus membagikan sejumlah amplop ke para penumpang di mobil, lalu nyanyi, setelah itu ngambilin amplop satu-satu, butuh waktu 3 kali lebih lama jika dibandingkan dengan cara konvensional, meski recehan kalo semuanya di mobil ngasih persetiap satu orang cepe, si ade bakal dapat untung banyak. Huuu ada ya strategi kaya gini? Yah mau gimana lagi saya tau pasti strategi amplop juga dikasih oleh para bos mereka ….</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan strategi amplop ini sangat gencar sekali terlihat di perempatan Halteu Ciroyom, belakang ini sebagian besar pengamen kecil lebih banyak juga yang pake strategi ngasih amplop, dengan bacaan yang sama, padahal harga satu amplop bisa mencapai lima puluh rupiah sampe seratus, khan tambah boros juga ya …. Pernah suatu kali saya sengaja melakukan survey kecil2an memperhatikan anak2 ini selama satu minggu, kenyataannya mereka tidak pernah sekolah, seperti yang dituliskan di amplop untuk biaya sekolah, pagi sampe sore mereka tetap di jalanan …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sayang seribu sayang, sejak adanya Kuliah Kerja Nyata Anak Jalanan, dan mendapatkan informasi dari sekian besar studi lapangan dalam membina anak jalanan,sebagian besar dari mereka tidak bekerja atas kemauan sendiri, banyak di antaranya yang dipaksa kedua orang tua untuk turun kejalanan dan memang dimiliki para bos – bos liar yang mengawasi mereka dari kejauhan. Tidak sedikit kemudian hasil megamen tersebut dijadikan aksi mabok lem atau biasa disebut ngelem. Untuk anak jalanan tipe seperti ini dapat dilihat dari satu area kaos di bawah leher mereka yang terlihat kotor sekali, itu tanda bahwa mereka sering ngelem, yang lebih mengerikan adalah jika setiap kali mereka berpindah pangkalan maka tida sedikit yang kemudian mengalami tindak pelecehan seksual dan sodomi oleh para senior di daerah tempat mereka mangkal, berdasarkan penelitian sekitar kurang lebih enam puluh persen para gadis kecil dari usia SD sampai remaja yang berstatus anak jalanan terindikasi sudah pernah melakukan hubungan seks. Naudzubillah …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Untuk beberapa titik lokasi di bandung, memang ada banyak anak jalanan terorganisir, kasian sekali mereka kerja dari pagi sampe malam, yang menikmati semua hasilnya malah para Bos, untuk kasus ngelem sendiri pernah diteliti secara langsung oleh mahasiswa UPI dan menjadi juara karya tulis ilmiah tingkat nasional [saya lupa lagi istilahnya apa untuk ‘ngelem’ ini], Cuma ya itu, dengan uang hanya seribu rupiah mereka bisa merasakan nikmatnya mabuk menghirup bau lem kayu atau besi seperti layaknya orang yang menghirup sabhu dan makan ekstasi, Cuma mungkin waktu mabuknya lebih pendek ketimbang mabuk dengan psikotropika pada umumnya …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sebenarnya banyak sekali LSM – LSM yang peduli, seperti Rumah Singgah Harri Roesli, dan lain sebagainya yang memberikan berbagai pembinaan dari mulai pendidikan sampai dengan keterampilan, namun hambatan tidak jarang muncul terutama untuk beberapa daerah yang memang lingkungannya diisi oleh para keluarga yang mempekerjakan anak – anak mereka sebagi pengamen jalanan. Para orang tua kadang merasa khawatir jika anak mereka terlalu lama belajar, mereka beranggapan lebih baik di jalanan dengan mendapatkan uang dua puluh ribu rupiah perhari ketimbang anak – anak mereka belajar baca tulis … dan wajah – wajah semangat itu pun meredup, kehilangan cahaya namun kembali ceria kala sang kakak berjanji esok akan kembali mengajar mereka …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ini cerita yang saya dengar dari teman – teman yang melakukan Kuliah Kerja Nyata AnJal di seluruh penjuru lokasi mangkal anak – anak jalanan di Bandung, tidak jarang mereka harus menghabiskan perharinya lima puluh ribu rupiah demi membuat para jundi ini mau belajar menulis dan membaca saja … Subahanallah …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan kala di akhir acara KKN, subhanallah mereka terlihat begitu rapih dan bersih[lebih rapih dari sebelumnyalah], dengan memberikan hasil karya mereka seperti yang telah diajarkan kakak2 pembimbingnya …ada yang melukis, membuat kerajinan, bahkan menampilkan atraksi musik …</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Namun mungkin program ini belum sampai menggaet Hilman …<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span style="line-height: 19px;">Salah satu jundi kecil yang juga bernasib sama dengan mereka, hanya saja Hilman sedikit lebih elit, dia ngamen di kampus bukan di jalanan atau di angkot… </span><span lang="FI" style="line-height: 19px;">Hilman, ya satu – satunya pengamen di dunia ini yang saya ajak kenalan mungkin ... Lagu yang dibawakannya pun ga selalu lagu ’sepohon kayu’ seperti yang dinyanyikan kebanyakan anak jalanan,tapi lagu2 band tanah air , meski dia hapal Cuma reffnya saja ...<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Tiga tahun yang lalu, saya mengenal Hilman, saat berkenalan di depan kelas ruang kuliah saya. Meski sekarang UPI lebih rapi, namun masih saja banyak pengemis dan pengamen yang bebas. Salah satunya Hilman yang bisa keluar masuk kelas dan ruang kuliah saya, bukan hanya di Ruang C, tapi saat saya di Gymnasium, di FPOK, Ex Satpam, UPInet, Pentagon, Garnadi bahkan di Gerlong saya selalu ketemu Hilman. Pernah dalam satu hari, Hilman masuk 3 ruang kuliah yang saya masuki ...dan saya malah teriak ’<i>eh budak ieu deui</i>!’ lalu dia senyum – senyum kecil karena itu untuk ketiga kalinya pula ia menyanyikan lagu yang sama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Saking seringnya ketemu itu akhirnya saya kenalan. Hilman, nama yang bagus. Mengingatkan saya pada kakak kelas saya di SMA yang sekarang sudah menjadi Vokalis Justice Voice, sayangnya Hilman tidak bernasib bagus seperti <a href="http://lelakilugu.multiply.com/" style="text-decoration: none;">Fely Hilman</a> JV. 3 tahun lalu saat bertemu Hilman, usianya sekitar 8 tahun, dia masih kelas 3 SD, begitu saat kenalan. Dan saat saya tanya masih sekolah atau tidak, hilman jawab masih sekolah, waktu itu Hilman salah satu adik asuh Tutorial UPI sepertinya dari penuturan dia yang katanya dapat juga bantuan dari kakak PAA. Namun satu setengah tahun kemudian saat saya tanya kembali Hilman bilang dia sudah tidak sekolah. Hilman selalu rajin mengunjungi kelas saya, tepat nya kebetulan, karena daerah operasinya ya daerah UPI.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Ga jarang saya suka jailin dia, kalo sudah ada yang ngasihin uang, kadang dia suka kabur dan meninggalkan syair yang menggantung ga selesai. Makanya beberapa kali saya nahan dia sambil bilang ’Eh jangan pergi dulu, selesaikan dulu lagunya, De’, dan dia pun tersenyum dengan aga sedikit kesal mungkin karena ditahan. Saya jadi terhibur dengan wajah polosnya Hilman yang tampak gemas karena saya tahan, dan disuruh nyanyi satau lagu sampe selesai. Dan Tiga minggu yang lalu Hilman kembali datang menemui saya [kebetulan aja], tepat setelah saya keluar dari ruang pembantaian proposal skripsi dengan wajah lesu, Hilman menyanyi dengan gaya khasnya plus kecrekan yang ga pernah jelas nadanya, kali itu saya minta dia nyanyi secara khusus untuk saya dengan lagu pilihan dia, lagu Samsons ’Bukan Aku’, dan sampe selesai syairnya, meski kemudian ga tega juga ... , anak2 sampe geleng2 liat saya. Tapi Hilman memang selalu seperti itu, dengan senyum sederhananya. Rasanya terlalu sederhana jika apa yang Hilman lakukan saya nilai dengan uang yang tidak seberapa. Saya hanya bisa berdo’a semoga ada orang baik yang mau peduli dengan Hilman ... dan semoga bulan ini saya bertemu Hilman kembali yang akan menyanyikan sebuah lagu bahagia setelah saya keluar dari ruang pembantaian, kali ini dengan wajah tersenyum bahagia tentunya ...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Lain lagi Saat bulan puasa tahun lalu, saat saya memberikan snack dan air mineral gelas sisa buka puasa kepada seorang pengamen yang membawa adiknya untuk mengamen di atas mobil ... Sungguh mengharukan si kakak usia 6 tahunan itu memberikan air mineral itu pada adiknya yang berusia 3 tahun, dan si adik tampak begitu bersemangat meminumnya, si kakak tampak tersenyum meski wajah lelah dan hauspun tampak menggelayut di wajahnya ...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Lalu saat setengah tahun lalu, jam sepuluh malam di samping Rumah Sakit Al Islam, saat meninggalkan nenek yang sedang dirawat untuk makan malam, saya yang sedang menikmati malam hari sendiri. Di temui dua orang anak kecil dengan membawa tanggungan berisi cireng. Lucunya saat mereka datang saya sedang merenungi nasib seorang jomblo yang belum makan dari siang karena di rumah sakit belum sempet keluar kamar nenek, dan keluar di tengah malam seorang diri, sementara pengunjung di kedai Soto Betawi saat itu, akhwat hanya saya. Lalu saat saya tanya asal mereka dari mana. Mereka bilang dari Soreang. Padahal jarak Bandung [kota] ke Soreang [Wilayah Kabupaten] kurang lebih satu jam setengah, itu pun apa masih ada kendaraan yang mau ngangkut mereka tengah malam begini? ... Mau tinggal di mana mereka malam – malam begini? Saya pun bertanya ’Harganya berapa’ dan salah satu dari mereka menjawab ’Sarebu Teh’, dengan logat sunda daerah yang khas ... saya bingung mereka bukan sedang mengemis, mereka sedang menawarkan produk ...lalu saya menawarkan sesuatu yang membuat mereka berpikir ’ummm ... teteh ga butuh cireng de, gimana kalo teteh kasih aja 2000, cirengnya biar teteh balikin lagi aja ya, anggap aja teteh beli’ mereka tampak bingung ...’<i>abdimah henteu nuju ngemis teh, henteu kenging upami henteu digentos ku cireng mah</i>’, meski mereka tampak masih bingung akhirnya bisa juga saya rayu. Soto betawi yang saat itu bisa berharap menahan lapar saya sejak siang di rumah sakit, kini jadi terasa hambar ...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Mereka menerima uang yang tak seberapa itu dengan wajah bahagia, dibagi dua seribu untuknya seribu lagi untuk temannya ... Saat saya tanya mau tinggal di mana malam2 begini, mereka bilang ’<i>Bade ngawe’ngi di emperan toko teh</i>’, dan saya Cuma bisa terenyuh ... berharap Agar Bulan dan Bintang menerangi tidur mereka dan langit menyelimuti serta melindungi mereka dari ketidakramahan kota Bandung di malam hari ....<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Hilman ...dan Arif- arif kecil lainnya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Seperti yang EdCoustic bilang ...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Mereka tak pernah peduli, meski masa kecilnya kan terampas …<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Namun mereka berjuang bukan Cuma untuk mereka sendiri<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Tapi juga untuk adik dan mungkin orang tua yang juga berharap kehidupan dari recehan di saku celana mereka ...<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Andai peduli ini tak sekedar rasa dan do’a<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Mungkin saya bisa melihat senyum mereka lebih nyata ...</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;"><i>Diposting ulang dari <a href="http://disca.multiply.com/">blog saya yang lain ...</a></i></span></div>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-8184485736225479192011-11-02T09:10:00.001+07:002011-11-13T19:14:24.658+07:00Tip<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/--qAvUuU8NZI/TrCTp6PmfkI/AAAAAAAAAB0/UeoV9-S9F58/s1600/Brosur+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/--qAvUuU8NZI/TrCTp6PmfkI/AAAAAAAAAB0/UeoV9-S9F58/s320/Brosur+1.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Gambar di ambil dari <a href="http://tcom-info.blogspot.com/2011/01/etika-memberikan-tip-uang-tanda-terima.html">sini</a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa itu tip? dari beberapa sumber yang saya baca, Tip adalah semacam upah atau balas jasa atas usaha atau kerja atau jasas seseorang atas pekerjaannya pada kita, pada umumnya tip ini bernilai sukarela artinya tidak ditentukan harga atau jumlahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Misalnya saja kita dibantu oleh seorang bellboy hotel untuk membawakan barang kita, walau sebenarnya itu memang tugas tapi sudah menjadi lumrah untuk memberikan upah sekedarnya apalagi jika barang bawaan yang kita bawa melebihi kapasitas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saya seorang ibu rumah tangga yang meski punya suami yang bisa saja membantu, tapi kadang bahkan sering kali membutuhkan bantuan pelayan jasa bantu membantu ini. Misal saat saya keberatan membawa barang belanjaan dengan troli besar dari supermarket menuju taksi.Saya baru menyadari arti Tip ini untuk mereka. Bagi saya sah- sah saja, sejauh mereka tidak mengenakan tarif yang besar, dan memang pada dasarnya mereka ikhlas.Tetapi kadang ada saja yang mendengus di belakang senadainya tidak diberi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saya pernah merasa begitu bersalah saat saya berbelanja dengan barang bawaan yang banyak sambil menggendong rayhan. Seorang bapak separuh baya dengan seragamnya membantu saya membawakan barang-barang dan membantu mencarikan taksi, karena saking rempongnya saya, saya sambil lalu begitu saja tanpa basa basi mengucapkan terima kasih apalagi memberi uang sekedarnya. Sampai selang beberapa detik setelah di dalam taksi saya berhenti kembali dan menitipkan uang itu kepada si bapak. Duh, saya melihat raut wajah kecewa si bapak yang mungkin berharap 1000- 2000 rupiah saja, atau malah ia hanya berharap ucapan terima kasih saya.maafkan saya ya pak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Si Bapak itu bukanlah petugas keamanan dia bertugas khusus membantu customer mall untuk mencarikan taksi, ya Allah yang saya pikirkan saat itu pasti dai berharap banyak bisa memberikan makan keluarganya dari lemabran rupiah yang saya berikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Semenjak itu saya selalu berusaha mengucapkan terima kasih dan memberikan tip pada siapapun yang membantu saya membawakan barang belanjaan yang bejibun tidak jarang saya hanya mengucapkan terima kasih seandainya itu pertolongan yang tidak terlalu mengangkat beban ...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi, jangan lupa ucapkan haturnuhun, thank you, Jazakumullah, Terimakasih, dan sebagainya. Sebagai tanda kita menghargai bantuan orang lain kepada kita, apalagi jika itu disertai senyuman tulus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">tentang tip ini, ada beberapa tempat juga yang memang tidak menganjurkan pemberian tip, untuk menghindari pungutan liar, tapi kita pasti punya pandangan sendiri yah apakah orang itu membutuhkan atau tidak.</div>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-38571368917635988452011-10-01T20:53:00.000+07:002011-10-01T20:56:30.130+07:00Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-p7DzjC7UAT0/Toca3WZFUOI/AAAAAAAAABA/y3ZBrw_tzTo/s1600/Rayhan+oke.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="http://3.bp.blogspot.com/-p7DzjC7UAT0/Toca3WZFUOI/AAAAAAAAABA/y3ZBrw_tzTo/s320/Rayhan+oke.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>Anakmu bukanlah milikmu</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>mereka adalah putra - putri Sang Hidup</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>yang rindu pada diri sendiri</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>lewat engkau mereka lahir ...</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>namun ... tidak dari engkau</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>mereka ada padamu</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>tetapi bukanlah hakmu</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>sebab pada mereka ada alam pikiran sendiri</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>patut engkau berikan rumah untuk raganya</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>tetapi ... bukanlah untuk jiwanya</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>engkau boleh berusaha menyamai mereka</i></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i>namun jangan membuat mereka menyamaimu</i></span></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><b>(Khalil Gibran) </b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com2Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-41453819031297774222011-10-01T18:38:00.003+07:002011-11-13T19:29:37.891+07:00Siapa yang pertama?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-xBMWA23TeWE/TocG9ZpXWfI/AAAAAAAAAA4/Yt-0P7FYa0c/s1600/ayamtelur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-xBMWA23TeWE/TocG9ZpXWfI/AAAAAAAAAA4/Yt-0P7FYa0c/s320/ayamtelur.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><blockquote><span style="font-size: xx-small;">Diambil dari http://bidukkecilku.wordpress.com</span></blockquote></div><br />
Ya, siapa yang pertama?<br />
SAYA!<br />
Saya adalah anak pertama di keluarga saya,<br />
Tapi siapakah anak pertama di keluarga avicenna? Jika menurut catatan pada akte kelahiran Rayhan lah anak pertama kami, dia lah yang pertama kali lahir dari perut saya (catat!PERUT! karena Rayhan lahir secara <i>Sectio</i>). Tapi ternyata dalam kisah perjalanan cinta di rumah tangga kami Rayhan adalah anak kedua yang hadir di rahim saya.<br />
<br />
Tepat setelah saya melaksanakan sidang skripsi sarjana saya, saya baru menyadari bahwa ternyata Allah SWT telah menitipkan benih cinta kami di dalam rahim saya. Tetapi saya yang kala itu masih sedikit belajar, masih so' so'an belaga jago untuk naik turun bus Depok - Bandung - Kuningan, demi menyelesaikan kisah S1 di Universitas tercinta, dia pun tak pernah lahir dan berkembang. Saya keguguran.<br />
<br />
Si Janin hanya mampu bertahan hingga minggu ke-11. Sebenarnya sejak minggu ke-8 saya sudah merasa curiga mengapa tidak ada denyut jantung janin (djj) dan panjang janin tidak berkembang.Kami tetap menunggu hingga usia ke-14 saya harus merasakan meja operasi mengambil si janin keluar dari rahim saya. Setelah sebelumnya terjadi hal heboh di rumah sakit bersalin, di mana cucuran darah dari rahim saya menetes di sepanjang ruangan rumah sakit tersebut. <i>Maaf ya untuk para pasien yang saat itu hadir.</i><br />
<br />
Sebelum memutuskan untuk mengakhiri kehamilan saya, kami berupaya mencari <i>second opinion</i> ke rumah sakit dan dokter lain, dan kenyataannya keputusan yang sama harus kami lakukan. Karena jika tidak, ini akan membahayakan nyawa saya juga. Karena janian tidak berkembang, berarti saya membawa sel mati dalam rahim, sehingga harus segera dikeluarkan. <i>Blightid Ovum</i>, istilah untuk kehamilan yang tidak berkembang terjadi pada janin dalam rahim saya.<br />
<br />
Berita baik dari <i>blightid ovum </i>ini, bahwa kejadian ini biasanya hanya terjadi sekali, dan insya Allah tidak akan terjadi pada kehamilan berikutnya, dengan catatan tentunya. <br />
<br />
Masih teringat dalam pandangan mata saya, suami tercinta begitu bahagianya di usia pernikahan kami yang baru sebulan, kami berdua mendapati garis merah dua di <i>testpack</i> ...<br />
<br />
Sesaat sebelum dikeluarkan si janin, saya masih berharap dia bisa berkembang dan berdetak jantungnya ...<br />
Tapi Allah berkehendak lain, sungguh kala itu adalahh ujian cinta kami, peneguh rasa sayang kami ...<br />
saya melihat suami tercinta membesarkan hati kala saya sadar setelah operasi<br />
"Anak kita mas ..."<br />
Bagaimana suami tercinta merawat saya dan menggantikan tugas rumah selama masa<i> recovery</i>.<br />
<br />
Hari itu begitu sangat menyakitkan dan hari tersedih dalam hidup kami.<br />
Tapi hari itu awal cerita akan hadirnya putra tercinta kami Rayhan ...<br />
<br />
Terima kasih Allah ...<br />
Alhamdulillahirobbil Alamin, atas segala ujian yang membuat kami mensyukuri arti kehadiran setelah kehilangan ...<br />
<br />
(3 bulan setelah operasi kuret, saya memutuskan mengambil sel janin, dan menguburnya di dekat rumah di kuningan, kami yakin ia pernah hidup meski tiada)ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com2Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-39783775823910398102011-09-30T19:14:00.000+07:002011-10-01T19:50:28.037+07:00Saya butuh waktu 24 Jam penuh..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-u2YBWfeYhxI/TocMhAm-q6I/AAAAAAAAAA8/eEaZFdH0nkw/s1600/masak-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-u2YBWfeYhxI/TocMhAm-q6I/AAAAAAAAAA8/eEaZFdH0nkw/s320/masak-1.jpg" width="274" /></a></div>Ya,saya butuh waktu 24 jam penuh untuk mengurusi segala macam hal di rumah. Dimulai dari Memasak,cuci piring,cuci baju, nyapu dan ngepel lantai,belum lagi karena saya harus mengerjakan itu sambil mengasuh rayhan. Benar ya pekerjaan IRT itu lebih ribet dari pada kuliah atau pekerjaan kantor.<br />
<div>Saya bahkan bisa mengambil dan membuatkan susu rayhan sambil tertidur di malam hari</div><div>Jadi?</div><div>Para suami jangan kecilkan hati istri yang hanya bertitel Ibu Rumah Tangga,sesekali lipat baju kantormu...</div><div>Dan lihat?</div><div>Abiiiiiiiiiii cucian numpuk biiiiiii...</div><div>Setrikaan segunung biii,TOLONG!!!</div><div>Hahaha,dilematis istri dan Ibu tanpa Asisten</div>ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-971824505076172600.post-25804635018374727382011-09-30T18:53:00.000+07:002011-10-01T18:39:05.637+07:00Pertama?<i>Assalamu'alaykum wr wb</i><br />
<i><br />
</i><br />
Perkenalkan, saya UmmuRayhan yang berarti saya adalah umminya rayhan. Dan Avicenna itu diambil dari nama tengah putra kami tercinta, Rayhan Avicenna Alfatih ...<br />
Ini kali pertamanya saya membuat blog di blogspot, sebelumnya saya melanglang buana <a href="http://www.disca.multiply.com/">di sini</a> .<br />
itupun aktifnya sebelum saya hamil dan melahirkan rayhan, harusnya setelah menikah jadi banyak tulisan, karena sebenarnya banyak hal yang ingin saya ceritakan pada fans semua (maksutttt?????). Tapi kenyataanya pikiran dan tangan kok ga sinkron ya, selain istilah <i>tar-tar-ah</i> juga karena waktu yang tersita lebih banyak untuk ngajak main rayhan. Alhamdulillah yach ... (edisi syahrini), mudah-mudahan ini menjadi *sesuatu ... Amin<br />
<br />
Sesuatu yang bisa diceritakan Ummi Rayhan, pada Rayhan dan adik-adiknya Rayhan kelak ... ^^ummurayhan-uchanhttp://www.blogger.com/profile/10404626044154033636noreply@blogger.com0Depok, Indonesia-6.3918409 106.80603880000001-6.4609389 106.69958930000001 -6.3227429 106.9124883