Penampakan rumah kami di Tanah Baru - Depok
Alhamdulillahi robbil Alamin, setelah menunggu berbulan –
bulan, akhirnya rumah Avicenna, yang bukan sekedar blog bisa terlihat wujudnya,
dan secara resmi kami tidak lagi disebut kontraktor. Tetapi meskipun katanya
hidup menjadi kontraktor itu begitu berat, rumah kontrakan kami di margonda
begitu memberikan kenangan yang dalam (cieeeeeeeeeeeeeh).
Kenangan apakah itu???
Kenangan pertama adalah di rumah yang saya sebut rumah hijau
karena bercat hijau inilah kami menyemai cinta membangun rumah tangga dari
tangga ke nol, bagaimana kami setelah beberapa hari menikah langsung berpisah
jauh dari kedua orang tua, dengan tak punya kasur dan kompor pun, hingga yang
tadinya ke mana – mana harus jalan kaki dan naik angkot juga kadang bis kota,
mengandalkan bajaj dan KRL, bisa boncengan bertiga. Alhamdulillah.
Kenangan, karena
meninggalkan jejak – jejak cinta. Tetangga adalah saudara terdekat, dan
setelah empat tahun mereka benar – benar seperti saudara. Ibu dan Bapak
kontrakan yang sudah seperti orang tua bagi kami, kadang saat saya ga masak ibu
selalu tiba-tiba ada di belakang pintu dapur membawakan semangkok sayur sop atau
sayur asem betawi, saat saya terbaring sakit ibu juga ngomelin saya “kalo sakit
tuh bilang – bilang jangan diem aja” dengan gaya cerewet betawinya yang khas,
sambil terus kasih obat dan ngerokin badan saya yang masuk angin. Ibu dan Bapak
seringkali mengajak rayhan main dan mengendongnya sehingga kerinduan rayhan
pada nenek-kakek dan eyangnya terobati, kami memanggilnya nenek-kakek depok.
Setiap kali ke warung lukman ke warung mpo ida rayhan selalu
di sapa ramah, jajan ke baso idaman
bahkan beli mainan di mang agus depan sekolah selalu dapet potongan
harga. aaaaah, saya begitu rindu, atau mungkin saya begitu berat dan melankolis
beradaptasi dengan lingkungan baru.
Aaaaah, saat akhirnya meninggalkan rumah itu pun saya tak
kuasa meneteskan air mata
Tapi ini adalah hidup, jatuh cinta pun pengennya orang lain
terasa ngontrak di bumi. (naooooooooon)
Masa dari ribuan hektar tanah di bumi ini kami ngontrak
terus ya,,,
Saya pun teringat dengan hadis yang menyebutkan ada 3 unsur
fisik yang membentuk keluarga sakinah: pertama adalah rumah yang luas, kedua
tetangga yang baik, lalu terakhir kendaraan yang nyaman.
Insya Allah semoga Allah selalu memberkahi rumah kami dan
lingkungan di mana kami tinggal, tempat kami tumbuh tua dan tumbuh kembang anak
– anak kami. Aamin yra.
Yaaah, tetapi berhubung abinya rayhan ditugaskan ke Jepang,
kami sekeluarga belum remi menempati rumah, hanya barang – barang saja yang
baru menempati. Walau masih dikejar-kejar cicilan selama limabelas tahun (kekepindompet),
rasanya lega tidak menempati rumah berstatus kontrakan, semoga Allah memberikan
kami kekuatan untuk melunasi KPR dan memberkahi selalu keluarga kami.
Barakallah ... smoga rumahya membawa berkah untuk keluarga avicenna yaaa *ikut seneng banget deh*
BalasHapusbarakallah buat rumah barunyaa yahh rayhan n fam..
BalasHapusditungguuu syukurannyaaaa, hihihihi