Jumat, 25 November 2011

Kisah Lalu

Ditulis kembali, pertama pada 31 juli 2009 ....

Di surga nun jauh di sana.


Dua orang anak bermain bersama. Bermain bola. Berlari ke kanan dan kekiri. Memakan makanan apapun yang mereka suka.Bermain apapun yang mereka mau ...
Di samping halaman tempat mereka bermain, berdiri sebuah istana megah nan cantik.Istana kecil yang diberi Tuhan untuk mereka tinggal.
Kakak: Dik, udah dong mainnya ...
Adik: Ah kakak, ayo main lagi ...masa kalah sama adik, kak...
Kakak: Kakak, kan capek dik...Adik: Yah, kakak payah nih ...Lalu karena tak sanggup menemani adik yang terus bermain, sang kakak kembali ke istana.
....kringgg..kringggggggg....
suara telpon berdering, Kakak berteriak dari dalam istana, memanggil adik ke dalamnya
"Adikkkkkkk! ada telpon dari Bunda"Si adik tergopoh - gopoh, menuju arah sumber suara Kakaknya.
"Alhamdulillah ada telpon dari Bunda, apa kata Bunda kak?"Walau tampak tertegun dengan wajah sedih, Kakak tampak sangat antusias bercerita


"Bunda barusan telpon, dia kangen sama kita, dik" Si Adik tersenyum riang sambil lompat - lompat"Aku juga kangen bunda...plokk ..plok ..plok, tapi mengapa Kakak tampak tak bahagia
Kakak berusaha menutupi kesedihannya walau tak bisa "Kakak sedih, tapi bahagia dik..."
Si Adik tetap bingung, ia tak mengerti mengapa Kakak menangis tapi dia bilang bahagia"Aku masih kecil kak, pakailah kata - kata sederhana, seperti usiaku'" 
Bunda, sudah sangat rindu bertemu kita, tapi Allah menyuruh kakak menemani Bunda sebentar saja, agar mengajarkan Bunda tentang sabar dan syukur, Agar mengajarkan Ayah tentang Cinta dan Pengorbanan"

Adik tetap bingung, dengan kata - kata Kakak 
"Dik, Allah Tuhan kita, ingin kakak membangunkan istana untuk Ayah dan Bunda di Surga"
Si adik mulai sedikit mengerti ...tapi tetap ada raut bingung dalam wajah mungilnya"Kalau begitu aku bantu kakak membangun istana di surga ya, biar cepat selesainya, aku juga kan sayang Ayah dan Bunda" 
Kakak memegang lembut tangan adik, sambil menatapnya dengan lembut..."Adik,adik tidak usah membantu kakak mebangun rumah di surga, bantulah Ayah dan Bunda membangun rumah di dunia fana, rumah yang memproduksi bahan2 bangunan istana kakak di surga" 
Adik menangis dalam pelukan Kakak  "tapi aku,,hiks... aku ingin temani kakak juga...nanti siapa yang temani aku main bola? hik ..hik...hik"Kakak berusaha menghapus air mata adik dengan sentuhan lembut tangannya 
"Kakak akan menunggu adik main bola bersama, adik tidak akan sendiri karena akan hadir adik2 kita kelak bermain bola di sana, temanilah Ayah dan Bunda,jadilah anak yang baik di sana...sayangi Ayah dan Bunda, Saudara, dan teman - teman, jadilah orang yang berakhlak baik dan berguna bagi dunia dan akhirat.... Kelak kakak akan menunggu adik datang bersama Ayah dan Bunda di Istana kita di Surga" 
Adik mulai paham ....dan mengangguk 
"Baik kakak...aku paham..aku janji jdi manusia yang taat beribadah untuk Tuhan kita, jadi anak yang shaleh untuk Ayah dan Bunda, jadi manusia yang berakhlak mulia," 
Kakak tersenyum bahagia'"Bagus!Adik yang baik!...Janji?!" sambil mengulurkan jari kelingking pada adik 
"Janji!!!!!" mengulurkan balasan kelingking Kakak...lalu berpelukan sangat lama....Kakak lalu kembali ke dalam istana,Sementara adik, masuk ke dalam kereta kencana buatan surga, bersiap menuju bumi menemui Bunda


"Bunda....aku datang...sambut aku ya Bunda..." 
Di Dunia fana...Dari Istana Surga. 
Aku melihat Bunda sibuk bermain pet society pagi – pagi sekali jam 04.35...(Rajin sekali ya Bunda), setelah selesai menelponku saat shalat tahajud tadi, sepertinya tangan bunda gatel sekali ingin memainkan Pet Society. Pet nya, Fadi.H2..sudah lama tidak di urus, karena jaringan internet yang sangat lambaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttt.. 
Pagi itu,,meski bermain pet society sambil menunggu adzan shubuh…Tiba – tiba Ayah melemparkan sesuatu ke Bunda.Ih, sebel main lempar – lempar aje, emang bola! Wah Bunda bahagia sekali, Ayah membelikan Testpack untuk Bunda...Aku tahu mengapa Ayah baru memberikan testpack pagi – pagi 
,,,HA HA HA HA,,, 
Ayah tahu Bunda sangat tidak sabaran untuk hal ini. Belum seminggu yang lalu Ayah membelikan Bunda testpack, dan beberapa menit setelah ada di tangan Bunda, Bunda langsung pergi ke kamar kecil. Ya iyalah...masa ya iya dong...ngga kedetect tau! Lagi – lagi kala itu Bunda kecewa, meski sudah terlambat seminggu PMSnya (kata Bunda), padahal minggu - minggu itu Bunda berfeeling terus akan dapat anak kembar (Bunda memang over confidence alias narsis). Belum lagi selama empat bulan yang lalu, hampir setiap dua minggu sekali Bunda meminta Ayah membelikan testpcak.Jadilah Ayah K.A.P.O.K! 
Kata Ayah ”Bisa – bisa uang kita abis buat beli testpack tiap hari” Makanya mending ayah umpetin sampai waktu yang tepat.Sebelum shalat shubuh,Bunda terlihat ke kamar mandi ...Dengan hati – hati membuka bungkus testpack berwarna biru. Benda yang sudah tak asing lagi untuk mendeteksi keberadaaan adikku. 
Kulihat Bunda sebenarnya sudah sangat pasrah sekali, ia tak berani melihat hasilnya lebih lama, setelah yang terlihat satu garis

....Di tunggu

1 ...2 ...3 ...

Nah ...nah ..nah ...Satu garis lagi muncul ...tapi samar ...fffiuhhh


Meski agak ragu...Bunda terlihat tersenyum bahagia dan terlihat berucap

Alhamdulillah ...

Lalu shalat shubuh dan lanjut dengan tilawah .... 
”Bunda ajarkan shalat, dan tilawah ya nak....lalu..kita main pets” 
Suara kunci ayah terdengar, ayah masuk ke dalam rumah setelah pulang shalat shubuh berjama’ah, meski sok jaim, Bunda tahu kalo ayah berharap hasil dari testpack tadi.”Sayang,,,hasilnya positif tapi samar ...” 
Bunda memperlihatkan testpacknya sambil merajuk ke pelukan Ayah
”Masa sih? Testpack lagi aja yu ...” Dasar Ayah ...katanya sudah gak punya uang lagi buat beli testpack bukannya bilang Alhamdulillah (kayanya di dalam hati). Aku tahu ayah sengaja memperlihatkan kejaimannya, Ayah takut kecewa seperti bulan – bulan sebelumnya.
”Sayang, aku pagi ini udah ngajarin shalat, sama tilawah buat anak kita” Bunda tampak laporan sambil tidak berpaling dari layar monitor laptop”Sekalian fesbukan juga diajarin ya????” timpal ayah menyindir
"Ahhhh...sayang, kan biar anak kita ga gaptek...aku ajarin juga main pets...lah sayang ngajarin apa?” Bunda melirik ayah, tapi ayah belum berkata apapun hingga ...Duuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuutttttttttttttttttttttttttt .... 
(Bauuuuuu! Ayah Jorok!Aku kabur balik ke istana ah)
”ihhhhhhhhhhhhhhhh,,sayaaaaaaaaaaaaaang,,” 
”Hahahaha, nah itu pelajaran pertamanya, kan kalo ga bisa kentut nanti jadi penyakit..hihihi”
Adik, temani Bunda ya ...Temani ia selama Ayah bertugas di Palembang 
Temani ia hingga ia menemanimu melewati hari – hari dunia fana 
Temani Ayah dan Bunda dengan cinta dan akhklak mulia
Ingat Janji kita,Kakak menunggu di Surga.

3 komentar:

  1. *mewek abis baca*

    -de-
    www.masrafa.org

    BalasHapus
  2. sama, mewek juga tiap baca ini mba de...

    BalasHapus
  3. teh Uchan... hihii baru tau kalo t punya web kheuseus keluarga Avicenna,, hheeee baru baca" dikit deh artikel nyaa... seddih buat yang satu itu,terharu jugaaaaaa TvT banyakin ceritaa nyaaa ya tehh sambil aku belajar buat dewasaa, mempersiapkan masa depannn yang akan kubangunnn.. ciiiieeeeeeeeeee lebaaiii hhaa ^^v

    BalasHapus