Selasa, 10 Juni 2014

Sapaan Cinta



“Kalian”, kata Rasulullah “Tak mungkin mampu mencukupi kebutuhan semua orang dengan hartamu. Oleh karena itu, cukupilah mereka dengan wajahmu dengan gembira dan watak yang manis” [HR. Al  Hakim]

Waktu berdentang panjang, tanda waktu tak lagi malam. Di sana seorang istri menunggu dengan senyum terindah, hidangan terbaik, pakaian terwangi. Suamipun hadir di peraduan tidak lagi senja, tapi malam yang kian larut, melarutkan sekian juta orang untuk tak lagi berjalan di ujung jalan.
”Aku lelah sayang ingin istirahat”
Kata ini begitu sederhana, tapi memiliki makna panjang bagi seseorang disudut ruang
Istrimu, bukan ingin sekedar melihatmu. Tapi juga ingin melihat senyummu, walau sekedar sapaan. Lebih dari itu, kadang tuntutan untuk sekedar didengarkan, berdiskusi tentang hari yang dilalui masing – masing, menjadi kesekian deret baris tak penting. Yang penting adalah seberapa besar harta yang bisa dipersembahkan.
Bukan, bukan itu. Bukan materi yang menjadi tolak ukur.
Lama, jika semakin lama. Seorang suami mebiarkan istrinya terdiam, tak lagi banyak bicara dan keluar kata dari mulutnya ketelingamu. Maka akan kau dapatkan dia membuka hijab lebar, jarak pemisah dari setiap kisah. Hijab yang lebih panjang sebelum kamu menikahinya. Maka dia akan semakin besar membuat benteng pemisah, sehingga semakin merasa tidak aman ketika berada di sisi seorang kekasih.
Dia menjadi merasa aman justru ketika bersms ria dengan temannya, dia justru bisa tertawa ketika bisa menerima telpon dari sahabat lamanya. Sementara smsmu berisi kata2 hambar, sekedar izin keterlambatan, bahkan untuk sekedar menerima telpon keluhan pun jadi tak begitu penting ketimbang menghadapi ribuan masalah di kantor.
Memang, banyak sekali hal tak penting yak ingin dibicarakan dan didengar oleh seorng istri pada suaminya, pun sebaliknya. Namun hal tak penting ini sangat penting bagi tumbuhnya rasa cinta, kenyamanan, bahkan kepercayaan yang mungkin menjadi penghalang tumbuhnya pengkhianatan....
Komunikasi yang terbangun, bukan komunikasi cinta. Melainkan hanya sekedar pemenuh kebutuhan semata.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar